PARADASE.id – Anggota Komisi II DPRD Kota Bontang Nursalam mengajak Pemerintah Kota Bontang untuk bersama menyampaikan belasungkawa atas musibah banjir bandang di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara di Sulawesi Selatan yang terjadi awal pekan ini.
“Saya mohon kepada yang hadir di sini, saling mendoakan saudara kita yang ada di sana. Terutama kepada Wali Kota dan Ketua DPRD Bontang, saya mohon agar kita bisa saling membantu dengan memberikan bantuan seperti saat kejadian di Palu beberapa waktu lalu,” ujar Nursalam di sela Rapat Kerja bersama Pemkot Bontang, Selasa (14/7/2020).
Ia berharap, simpati dari masyarakat Bontang juga dapat ditunjukkan baik melalui dukungan moral dan doa serta bantuan materiil.
“Saya selaku putra dari sana (Masamba) mengajak rekan-rekan melakukan penggalangan dana dan mencoba berkoordinasi dengan Pemkot setempat untuk bisa memberikan bantuan,” ujarnya.
Nursalam mengatakan, bercermin dari bencana gempa di Palu serta Aceh beberapa tahun silam, langkah menyalurkan bantuan untuk daerah lain tak melanggar regulasi.
“Apalagi nanti ketika ditetapkan sebagai bencana nasional, tentu tidak akan ada masalah. Semoga berapapun besaran bantuan yang diberikan Pemkot dan masyarakat Bontang bisa meringankan beban saudara kita di Masamba,” harapnya.
Bantuan dari pemerintah maupun warga Bontang, baik besar maupun tidak merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan. Namun tidak mengabaikan unsur pengawasan dalam menghimpun dan penyaluran bantuan, ia menambahkan.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menyebutkan, Pemkot Bontang bersedia membantu korban bencama alam di Masamba.
“Kita punya Dana Tak Terduga (DTT), mungkin bisa diambil dari situ nanti, atas usulan DPRD Bontang. Saya rasa tidak masalah asal jelas dialokasikan untuk apa,” ungkapnya.
Tetapi, Neni menyatakan belum bisa menentukan nilai yang akan disalurkan secepatnya. Kondisi pandemi Covid-19 membuat pihaknya harus menghitung kemampuan keuangan daerah.
“Ya untuk besarannya berapa belum bisa ditentukan. Biasanya jika kondisi seperti ini (bencana alam) akan ada himbauan dari Menteri Dalam Negeri untuk bisa saling membantu,” ungkapnya.
Banjir bandang melanda Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (12/7) malam. Sebelas orang dilaporkan meninggal dunia dan sejumlah warga lainnya masih dalam pencarian.
“Sampai saat ini kami belum bisa sampaikan berapa totalnya warga yang hilang, karena teman-teman ini masih keliling mendata. Tadi ada yang sampaikan ada 10, ada yang sampaikan 7. Jadi masih masing-masing keluarga saja yang melaporkan. Kami belum bisa dapat data yang valid berapa total warga yang hilang. Kalau yang meninggal sementara ini laporan masuk sudah ada 11 orang,” ujar Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani.
Banjir bandang ini sedikitnya menimpa permukiman warga di enam kecamatan. Di antaranya Kecamatan Masamba, Kecamatan Baibunta, Kecamatan Malangke, Kecamatan Malangke Barat, Kecamatan Baibunta Selatan, dan Kecamatan Sabbang. (Adv)