Paradase.id – Harga sewa stand di Animal Fest yang diselenggarakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Bontang telah menjadi subjek kritik dari Komisi II DPRD Bontang.
Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam, mengungkapkan bahwa kegiatan yang diadakan oleh pemerintah seharusnya sejalan dengan misi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi mikro. Menurutnya, pemerintah sebaiknya berperan sebagai fasilitator daripada mencari keuntungan dari aktivitas ekonomi masyarakat kecil.
Ia memberikan saran agar penyelenggaraan Animal Fest lebih mempertimbangkan kemampuan pelaku usaha kecil untuk berpartisipasi. Rustam menjelaskan bahwa pedagang kaki lima yang menjual minuman akan mengalami kesulitan dalam mencapai laba sebesar Rp 450 ribu per hari selama kegiatan tersebut berlangsung. Bahkan, jika ada banyak pedagang serupa di sana, mereka harus bersaing untuk mendapatkan pelanggan.
Dengan harga sewa lapak sebesar Rp 2,7 juta selama 6 hari, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) setidaknya harus menghasilkan Rp 450 ribu per hari. Rustam menekankan bahwa pelaku usaha yang menjual minuman mungkin tidak akan mampu mencapai jumlah tersebut.
Rustam juga berpendapat bahwa penyelenggaraan acara seperti Animal Fest seharusnya tidak meniru contoh dari daerah lain. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam melibatkan instansi dan lembaga terkait. Berbeda dengan Bontang, di mana pelaksanaan acara tersebut didominasi oleh pelaku UMKM.
Dia menyatakan, “Jika kita mencoba untuk menyamakan berbagai sektor, seperti perbankan dengan penjual, itu tidak adil.”
Dalam konteks ini, Rustam menyoroti pentingnya memastikan bahwa kebijakan dan biaya terkait penyelenggaraan event seperti Animal Fest tidak memberatkan pelaku UMKM, terutama mereka yang bergerak di sektor FnB. (Sumber: klikkaltim.com/Asriani)
Editor: Farhan