PARADASE.id – Dunia pendidikan di Kabupaten Kutai Timur terus berbenah. Langkah maju yang baru saja dilakukan yakni pengembangan pendidikan dengan pemanfaatan teknologi digital internet. Upaya ini diwujudkan dalam kerjamsama Pemkab Kutim dengan PT Telkom Indonesia.
Melalui penandatanganan MoU yang digelar di Sekkab Kutim, Rabu (24/6/2020), PT Telkom berkomitmen memperbanyak fasilitas jaringan internet.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kutim Ismunandar mengatakan perjanjian kerjasama ini mendukung program pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan. Mulai dari perencanaan, KBM, bantuan siswa sekolah agar tepat sasaran.
“Tentu kita harapkan teknologi informasi ini bermanfaat untuk pendidikan. Karena kini sudah era digital. Apalagi dimasa pandemi COVID-19, anak-anak sekolah tidak belajar seperti biasanya,” ungkap Ismunandar.
Dalam laporan PT Telkom, jaringan internet kini telah menjangkau Kecamatan Busang yang notabene berada di pedalaman. Peran internet kian besar kala daerah masih menghadapi pandemi sehingga hampir semua kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah.
GM PT Telkom Selamet Riyanto menyampaikan, terdapat 65 sekolah di Kutim yang tengah menyelenggarakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tahun 2020. Program ini mendapatkan dukungan dari PT Telkom yang membuat lonjakan penggunaan internet sebesar 500 persen.
Pekan ini, kata Selamet, akan digelar pelatihan untuk operator dalam penggunaan daring sebagai kunci kesuksesan kegiatan ini. Karena ada beberapa perbedaan pengguna dalam juknisnya. Agar persepsi bisa disamakan, maka digelar pelatihan itu.
“InsyaAllah tidak banyak komplain. Dan kami 24 jam siap menerima keluhan dari masalah-masalah yang ada,” bebernya.
Ditemui usai acara kepala Disdik Kutim Roma Malau menyampaikan, kerja sama ini untuk di bidang pendidikan. Terutama diprioritaskan pada penerimaan siswa baru. Ia berharap dengan adanya sistem daring ini bisa lebih memudahkan para orang tua, terlebih di masa pandemi COVID-19.
“Namanya data itu sangat banyak manfaatnya,” jelas Roma.
Intinya kerja sama ini untuk mempermudah pelayanan secara publik kepada seluruh masyarakat Kutim. Baik dari sisi pendidikan dan kependudukannya. Diharapkan dengan keterbukaan layanan publik bisa mempesempit masalah-masalah lainnya. “Jadi banyak segi postifnya dari kerjasama tersebut,” tuturnya. (*)