PARADASE.id – Batas waktu pengerjaan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kampung Selambai, Kelurahan Loktuan di Kecamatan Bontang Utara semakin dekat.
Pengerjaan terus dikebut mengingat waktu jatuh tempo pengerjaan proyek tersebut akan berakhir pada Agustus mendatang.
Anggota Komisi III DPRD Bontang Faisal mengatakan, pengerjaan program Kotaku saat ini sudah memasuki tahap pengecoran yang keempat kalinya dan diperkirakan untuk panjang jalan yang sudah dicor sekitar 200 meter. Dengan capaian tersebut, progres progam telah mendekati 100 persen.
“Alhamdulillah pada hari ini sudah memasuki pada tahapan keempat untuk pengecoran jalan. Pada tahap ketiga pengecoran dengan jarak 156 meter dan tahap keempat ini pengecoran sepanjang 60 meter. Untuk progres dari info saya dapat sudah diangka 80 persen,” ujarnya saat di temui di ruang Komisi III.
Kata dia, dari pihak kontraktor, berusaha untuk merampungkan program Kotaku tanpa adanya penambahan masa kerja (addendum). Terlebih masa jatuh tempo masa kerja proyek tersebut hanya tinggal sekitar satu bulan.
“Intinya dari pihak kontraktor berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan sesuai dengan target pada bulan agustus ini. Walaupun nantinya ada addendum paling sekitar dua bulan jadi paling lambat akan selesai pada bulan Oktober. Untuk addendum sudah ada tapi target tetap bulan Agustus, saya yakin bulan 8 selesai,” ungkapnya.
Lanjutnya, tahap ke dua program tersebut telah direncanakan untuk pembangunan Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) di Selambai dan tinggal proses pengadaannya saja.
“Untuk Pujasera kita tinggal berjuang kembali untuk bisa merealisasikannya. Seminggu yang lalu dari dari pihak konsultan kotaku dan Perkimtan Bontang sudah melakukan pengambilan gambar melalui drone. Insyaallah, diperkirakan jika mulus jalannya untuk pembangunan Pujasera anggaran yang didapatkan sekitar 50 Miliar nantinya,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman & Pertanahan (Perkimtan) Bontang Rina Nurhayati, menyampaikan jika kontraktor pelaksana saat ini membutuhkan penambahan waktu agar bisa menyelesaikan program Kotaku.
“Tambahan waktu yang dibutuhkan selama 12 Minggu sejak akhir kontrak yakni terhitung sejak tanggal 9 Agustus hingga 28 Oktober,” jelasnya.
Ia menjelaskan, penambahan waktu dikarenakan beberapa permasalahan dilapangan, salah satunya dipengaruhi pandemi Covid-19.
“Kendala kita di lapangan yaitu terhambatnya distribusi material karena pandemi ini, metode yang sedikit berbeda dalam pelaksanaan pengerjaan untuk diatas tanah dibandingkan pengerjaan diatas air mengingat air yang kerap pasang surut dan kemampuan Supplier Beton (ready mix) dalam memenuhi kebutuhan ideal,” ungkapnya.
Diketahui, proyek pembangunan Kotaku di Selambai dengan panjang area sekitar 338 meter dan biaya sekitar 18,5 Miliar yang berasal dari Kementrian Pekerja Umum dan Tata Ruang Kota (PUPRK). (Adv)