PARADASE.ID. DPRD Bontang menggelar rapat kerja komisi gabungan di Ruang Rapat III Gedung DPRD Bontang, Jum’at (15/05) pagi. Rapat tersebut juga dihadiri pihak Dinas Kesehatan(Dinkes) Bontang dan Direktur RSUD Taman Husada.
Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Kota Bontang H Rustam membahas tentang penanganan pasien Covid-19 di Kota Bontang. Ia mengatakan jika agenda pada hari ini terkait bagaimana mekanisme penanganan Covid-19.
Diketahui bersama jika saat ini Kota Bontang mencatat ada sebelas kasus terakumulasi, diantaranya tujuh pasien positif dan empat lainnya telah dinyatakan sembuh.
“Semoga semua ini cepat berlalu,”ujar Rustam.
Selain itu ia juga mengungkapkan bahwa anggaran yang disiapkan untuk penanganan Covid-19 senilai 149 milyar dan dari anggaran tersebut, kurang lebih 11,5 milyar telah digunakan oleh pihak RSUD untuk pembuatan ruang isolasi, renovasi bangunan dan pembelian alat kesehatan.
Rustam pun menghimbau agar para instansi yang terkait lebih berhati-hati dalam menggunakan dana tersebut dan meminta kepada instansi yang ada untuk transparan dalam menggunakan dana tersebut.
Ia juga menyampaikan bahwa anggaran senilai 149 milyar ini berasal dari Bantuan Tak Terduga (BTT) yang merupakan hak prerogatif Pemkot disaat kondisi seperti ini dan pihaknya pun juga telah sepakat tidak akan membuat pansus.
“Kami meminta kepada Dinkes dan RSUD agar bisa membelanjakan anggaran yang ada sesuai dengan kebutuhan yang ada, kami juga sudah sepakat tidak akan membuat pansus nantinya. Yang tidak kalah penting dari dana tersebut bisa untuk dibelikan Polymerase Chain Reaction(PCR) agar tidak lagi mengirim sample keluar daerah sehingga tidak terlalu lama menantikan hasilnya,” ujarnya.
Sesaat sebelum rapat ditutup ia juga menyampaikan bahwa perkiraan pemakaian anggaran sudah mencapai diangka 40 milyar dan belum terbayar.
“149 milyar yang dianggarkan baru sekitar 40 milyar yang terpakai namun belum dibayarkan,” pungkasnya. (Adv)