PARADASE.id – Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris mengaku kecewa kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur. Kekecewaan itu muncul lantaran adanya penolakan Disdikbud Kaltim atas penyaluran bantuan dari Pemkot Bontang yang ditujukan kepada guru di SMA dan SLB swasta di Bontang.
Mengacu UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemda, SMA/sederajat menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi sehingga setiap bantuan harus melalui dinas terkait di tingkat provinsi.
Kabar penolakan, Agus Haris dapatkan melalui Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bontang, sesaat usai pihaknya menggelar rapat kerja badan anggaran bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bontang di Kantor Sekretariat Dewan, Senin (31/8/2020) siang.
Diketahui alasan Disdikbuk Provinsi menolak karena saat ini tengah memasuki tahun politik, selain itu dikhawatirkan adanya kecemburuan sosial dari kabupaten/kota lainnya karena didaerah lain tidak mendapatkan bantuan ini.
“Jika ini memasuki tahun politik, sekarang pertanyaan saya program tersebut bukan baru sekarang dilakukan namun sudah sejak tahun 2016. Dan seharusnya menjadi kebijakan setiap kepala daerah dan DRPDnya untuk membantu para guru yang ada seperti di Bontang. Uang tersebut juga tidak dikelola oleh organisasi yang sifatnya temporer. Ini organisasi guru swasta yang mengajar anak-anak kita di Bontang,” ujarnya.
Diketahui, besaran bantuan keuangan Pemkot ke Disdikbud Kaltim sebesar Rp 6 miliar. Ini disalurkan saban tahun sejak 2016. Dalam hitungan sementara, per guru menerima Rp 500 ribu per bulan yang dicairkan per tiga bulan sekali sebesar Rp 1,5 juta.
Ia berpendapat jika seharusnya Kadisdik Provinsi mencarikan tambahan anggaran untuk sekolah Negeri dan swasta yang di bawah naungannya, bukan malah menolak, karena ini sudah menjadi tugasnya. Jika ini dihambat dan tidak dapat dinikmati oleh para guru-guru di tahun 2020 maka guru-guru swasta akan merasa diabaikan hak-haknya.
“Pokoknya saya menuntut Gubernur Kaltim memanggil Kadisdik Kaltim. Tanya alasan dia menolak bantuan ini,” ujarnya. (Adv)