PARADASE.ID. Dalam rangka penyampaian Laporan Kerja Pertanggung Jawaban (LKPJ) Wali Kota Bontang tahun 2019, DPRD Kota Bontang kembali melaksanakan rapat Paripurna ke 9 masa sidang II tahun 2020, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Utama DPRD Bontang yang dipimpin langsung Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam dengan didampingi dua Wakil DPRD Bontang, Senin (09/03).
Dihadiri Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni serta wakilnya Basri Rase. Dimana saat itu LKPJ tahun 2019 langsung dibacakan oleh Neni Moerniaeni, yang isinya berdasarkan tiga misi pembangunan periode 2016-2021 menekankan pada penguatan daya saing SDM, perbaikan kualitas lingkungan hidup dan transformasi ekonomi melalui penguatan sektor-sektor non migas, khususnya sektor ekonomi maritim untuk secara gradual mengurangi ketergantungan pada sektor migas.
“Industri hulu yang bergantung terhadap sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui, jadi sangat wajar jika menurun seperti PT Badak dan PT Indominco Mandiri,” ungkapnya.
Dikatakannya, tingkat Kemiskinan Kota Bontang menunjukkan penurunan dari 4,67% pada tahun 2018 menjadi 4,22% pada tahun 2019 atau berkurang dari 8.100 jiwa menjadi 7.460 jiwa pada tahun 2019.
Sementara, pada aspek ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku yang menggambarkan nilai keseluruhan aktivitas perekonomian Kota Bontang sedikit mengalami penurunan dari 58,9 Triliun pada tahun 2018 menjadi 58,48 Triliun pada tahun 2019.
“Penurunan ini utamanya disebabkan oleh penurunan produktivitas sektor Industri Pengolahan yakni industri pengilangan gas dan menurunnya sumbangan sektor pertambangan batubara,” imbuhnya.(Adv)