Paradase.id – Melansir dari website Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Ketua Komite Litbang Mafindo, Santi Indra Astuti menjelaskan pada Januari 2019, sebanyak 34,86 persen hoaks berupa narasi, gabungan foto dan narasi sebanyak 28.44 persen dan gabungan video narasi sebanyak 17.43 persen. Kenaikan jumlah hoaks berbentuk video, mengindikasikan kian canggihnya bentuk hoaks yang beredar di masyarakat.
Melihat hal tersebut, Anggota DPRD Kota Bontang meminta kepada warga Kota Taman-sebutan Bontang agar saling menjaga kondusifitas menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak di 2024 mendatang. Apalagi menjelang pemilu kasus hoaks diprediksi bakal meningkat.
” Berita Hoax kian masif, masyarakat dihimbau agar berhati-hati untuk kondusifitas pemilu mendatang” ucapan Anggota DPRD Kota Bontang, Agus Suhadi.
Dirinya juga mengatakan seperti diketahui pada 14 Februari 2024 akan datang, Republik Indonesia bakal menyelenggarakan pesta demokrasi. Baik itu Pemilihan Presiden Republik Indonesia (Pilpres RI), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD daerah.
“Saling menghargai dan menghormati pilihan setiap orang. Masing-masing orang punya hak untuk memilih siapa,” ucapnya.
Kata dia, untuk warga yang tinggal di daerah juga dihimbau agar tidak mudah terpengaruh dengan kondisi yang ada.
“Intinya saling menjaga, saya yakin Bontang pasti aman karena semua bersaudara,” ujarnya.
Masyarakat harus memahami bahwa hoaks berbahaya bagi masa depan bangsa kita, namun itu saja tidak cukup. Masyarakat juga harus memiliki kemampuan memilah dan memilih mana berita yang benar dan mana yang keliru. Kegiatan literasi digital harus dilakukan dengan melibatkan multisektor, ini bukan kewajiban pemerintah saja, namun bagi siapa saja yang tidak ingin negeri ini larut dalam bencana informasi akibat hoaks.(adv/dprdbontang)