Paradase.id – Anggota DPRD Bontang, Baktiar Wakkang heran lantaran dirinya masuk dalam daftar warga miskin di Bontang. Akibat temuan ini, Baktiar kemudian mempertanyakan validitas data yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS) Bontang.
Bakhtiar Wakkang mengatakan, dirinya tak tersinggung karena dimasukkan dalam daftar warga misikin. Yang dia pertanyakan, bagaimana mungkin keluarganya bisa masuk daftar tersebut, sementara dia mengaku tak pernah didangi atau disurvei oleh tim BPS Bontang.
“Saya tidak kaya, namun saya juga tidak pernah didatangi oleh petugas BPS. Tentu saya bisa mengatakan kalau data dari BPS ini tidak akurat,” kata pria yang akrab disapa BW ini, Kamis (23/11/2023).
Politikus Nasdem ini melanjutkan, mestinya data warga miskin ataupun data lain yang terkait dengan publik tidak bisa semabarang direkapitulasi. Harus ada validitas di dalamnya. Tidak bisa serampangan dalam melakukan pendataan.
‘’Namanya data, tidak bisa sembaranga. Harus ada akurasi, dipastikan validitasnya,’’ tegasnya.
Selain itu, BW juga bilang bahwa data atau informasi yang disajikan
Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) pun setali tiga uang dengan BPS, alias tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Politikus NasDem ini menyebut selain dirinya ada ada beberapa profesi lain yang masuk kategori miskin dengan tingkat ekstrim. Bukan hanya dirinya sebagai anggota DPRD yang mengalami tersebut, hal serupa juga dialami oleh beberapa orang yang memiliki profesi berbeda, seperti pengusaha atau ASN yang tercatat sebagai kategori miskin.
‘’Datanya terbalik-balik. Yang mestinya tercatat warga miskin, malah masuk kategori mampun,’’ bebernya.
Dirinya meminta agar BPS bisa mengecek keabsahan data agar bisa menjadi akurat dan sesuai dengan keadaan sebenarnya. BW berharap tidak ada permainan data yang dilakukan dinas terkait.
Sementara itu, Kepala Dinsos-PM Kota Bontang Bahtiar Mabe menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan adanya kesalahan teknis dalam hal pengolahan data dan tidak ada unsur kesengajaan.
Pihaknya akan melakukan validasi ulang bagi data yang tidak sesuai, serta mengeluarkan orang-orang yang tidak memenuhi kriteria warga miskin.
‘’Akan segera kami cek dan validasi ulang,’’ singkatnya.(adv/dprdbontang)