Paradase.id – Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menghadiri kunjungan kerja (kunker) di Desa Suka Rahmat Kecamatan Teluk Pandan dalam kegiatan Pertanian Berkelanjutan dan Terpadu (PKT) Kelompok Tani (Poktan) Qoryah Mubarokah binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), Selasa (5/12/2023).
Dalam kunker ini, Ardiansyah didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim Dyah Ratnanigrum, Perwakilan PT PKT Ridwan dan Ketua TP PKK Kutim Siti Robiah Ardiansyah. Dalam kesempatan itu, Ardiansyah turut menyerahkan sertifikat kepada Poktan Qoryah Mubarokah dan peninjauan Smart Green House (SGH).
Sebelumnya dalam sambutannya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan Kutim adalah Magic Land.
“Segala potensi dan kekayaan alam ada di sini yang harus dimanfaatkan untuk mengatasi persoalan pangan. Kutim mempunyai kekayaan alam yang luar biasa. Saya menyebut Kutim sebagai Magic Land, tiada wilayah itu sia-sia kecuali memberikan manfaat seperti lautan, dasar laut, biota laut, daratan, isi daratan, emas kuning hingga emas hitam (batu bara),” tegasnya membuka arahan.
Kemudian, alam Kutim subur menjadikan Kutim wilayah sawit terbesar di Kaltim.
“Itu artinya, kita harus pandai mengelolanya. Alhamdulillah, kita berada dengan Poktan Qoryah Mubarokah. Menurut informasi yang saya dapat jika Poktan Qoryah Mubarokah ini tengah mengelola lahan pertanian seluas 20 hektare dan baru dikelola seluas 7 hektare,” terangnya.
Selanjutnya, Pemkab Kutim dalam hal ini sangat konsen terhadap persoalan pangan karena pangan adalah persoalan dunia. Beberapa dunia membatasi produknya keluar akibat perang Rusia dan Ukrania.
“Kita ingin semua lembaga terlibat dalam memberikan dukungan terhadap ketahanan pangan, supaya tidak ada celah masyarakat Kutim bermasalah dengan ketahanan pangan. Contoh saja seperti Sangatta Utara, dengan Kampung Sehat Gemar Menanam.”
“Artinya jangan sia-siakan halaman pekarangan. Tanaman bunga diganti dengan cabai, kangkung ataupun sawi. Halaman rumah ditanami dengan yang bisa dikonsumsi sendiri agar masyarakat tidak terkena dampak masalah pangan,” tutupnya. (adv)