PARADASE.ID. Alokasi dana untuk urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada tahun anggaran 2019 sebesar Rp. 237.947.224.350,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 221.101.781.595,00 atau 92,92% dan realisasi fisik sebesar 97,81%.
“Realisasi keuangan tidak mencapai 100% karena dua hal yaitu adanya efisiensi dari sisa lelang dan adanya beberapa kegiatan yang tidak terserap seluruh anggarannya,” kata Wakil Ketua I DPRD Bontang saat membacakan laporan pansus LKPJ Pemkot Bontang akhir tahun 2019, Rabu (23/04).
Kata dia, terkait dengan pekerjaan fisik dalam pemenuhan fasilitas umum seperti jalan, jembatan dan bentuk lainnya merupakan anggaran yang tentunya dialokasikan dan dilaksanakan melalui 12 program pokok dan 3 program penunjang melalui 132 kegiatan.
Dan sewajarnya dengan anggaran yang besar tersebut, perlu kiranya disampaikan sebagai bentuk kritik pembangun agar kedepan untuk indikator kinerja luas wilayah kebanjiran atau tergenang mengalami tren yang positif dimana capaian luas wilayah banjir atau tergenang pada tahun 2019 berkurang Sebesar 2,91 Ha menjadi 26,28 Ha dari capaian pada tahun 2018 sebesar 29,19.
Program yang mendukung untuk pencapaian indikator kinerja luas wilayah kebanjiran atau tergenang yaitu program pembangunan saluran drainase atau gorong-gorong, program pembangunan turap, talud dan bronjong dan program pengendalian banjir. Hanya saja berkurangnya luasan kebanjiran itu perlu diuji pada intensitas hujan yang sama bahkan melebihi dari tahun 2018. Sehingga baru bisa dikatakan berkurang.
Artinya untuk mengukur keberhasilan dari berkurangnya wilayah banjir adalah pada saat musim hujan dengan intensitas dan kadar hujan tinggi dan melebihi tahun sebelumnya. Apabila mengalami pengurangan dalam wilayah tergenangnya air, maka dapat dikatakan berhasil, tetapi apabila tetap sama maka belum dikatakan berkurang atau berhasil.
“Maka kita harus lebih serius dalam penanganan banjir ini, memang saat ini kita masih terfokus wabah Covid-19, tapi kita juga tidak bisa melupakan bencana banjir yang selalu menghantui kala musim penghujan datang meski banjir sebagian besar merupakan air kiriman,” tukasnya. (Adv)