Paradase.id

  • Teras
  • Lintas
  • Liputan Khusus
  • Ragam
  • Pariwara
  • Paradase Digital Gallery
  • Teras
  • Lintas
  • Liputan Khusus
  • Ragam
  • Pariwara
  • Paradase Digital Gallery
  • Teras
  • Lintas
  • Liputan Khusus
  • Ragam
  • Pariwara
  • Paradase Digital Gallery
Home Headline

Mengenal Pajak Reklame, Salah Satu Sumber PAD Bontang

Redaksi Paradase by Redaksi Paradase
October 8, 2020
in Headline, Pariwara
0
Mengenal Pajak Reklame, Salah Satu Sumber PAD Bontang

PARADASE.id – Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah  (PAD) di Bontang berasal dari pajak reklame. Namun tidak sedikit  warga, maupun perusahaan yang belum mengetahui tentang  pajak reklame tersebut.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) melalui Kepala  Bidang Pelayanan Pajak Daerah, Muhtar menjelaskan, pajak reklame merupakan pajak yang ditarik dari setiap pemasangan produk  maupun komersialisasi  diri di luar dari kegiatan pemerintah daerah.

Seperti papan billboard, videotron, selebaran ,kain, reklame apung, reklame suara, reklame film slide. Adapun yang tidak termasuk objek pajak reklame melalui  televisi, radio atau media cetak tidak masuk dalam kewenangan  daerah melainkan kewenangan pemerintah pusat.

“Reklame produk untuk dijual, serta mengkomersialkan diri seperti spanduk  kandidat pilkada kemarin  harus bayar pajak,” ujar Muhtar saat ditemui di kantornya, Jalan MH Thamrin, Kelurahan Bontang Baru, Bontang Utara, Rabu (07/10/2020) siang.

 

Mengenai payung hukum pemungutan pajak reklame, Muhtar menyebutkan ada 3 landasan untuk  hal  tersebut. Pertama:  Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah, kemudian Perda Nomor 9 Tahun 2010, ketiga  Peraturan Wali Kota Nomor 20 Tahun 2011 tentang Perhitungan Nilai Sewa Reklame wilayah Kota Bontang.

“Kita ada 3 payung hukum untuk menarik pajak reklame,” ungkapnya.

Sebagai informasi, berdasarkan UU Nomor 28 Tahun 2009 Tarif pajak reklame ditetapkan 25 persen dengan mengacu pada nilai perhitungan sewa reklame.

Untuk menjadi wajib pajak reklame, harus  terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD). Persyaratan NPWPD pun dianggap  sangat mudah, cukup menyertakan fotocopy KTP , setelah itu kartu NPWPD akan diterbitkan oleh Bapenda. (Adv)

 

Tags: bontangheadlinepariwarasekwan DPRD kota Bontang
Previous Post

Memaksimalkan Retribusi Pajak Parkir, Bapenda Minta Pengadaan Palang Parkir Otomatis di Pasar

Next Post

PAD Kian Susut di Tengah Laju Ancaman Corona di Bontang

Next Post
PAD Kian Susut di Tengah Laju Ancaman Corona di Bontang

PAD Kian Susut di Tengah Laju Ancaman Corona di Bontang

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Tak Kantongi Izin, Polres Berau Ringkus Pemuda Penjual Miras
  • Catatan Singkat Suku Bangsa di Kalimantan Timur
  • Bocah 10 Tahun Hilang Saat Bermain di Pantai Labuan Cermin Berau
  • Tuntut PT MDP Laksanakan Anjuran Disnaker Bontang, Serikat Pekerja Gelar Aksi Demonstrasi
  • Penempatan Tenaga Kerja di Bontang pada Tahun 2022 Mencapai Tingkat Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • March 2023
  • February 2023
  • January 2023
  • December 2022
  • November 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • July 2022
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • March 2019

Categories

  • Editorial
  • Headline
  • Infografis
  • Lintas
  • Paradase Digital Gallery
  • Pariwara
  • Ragam
  • Uncategorized
  • Video
banner 300600

Tentang Kami  |  Kontak Kami  |  Pedoman Siber  |  Redaksi

Ikuti Kami

© 2019 Paradase - All Rights Reserved

Ikuti Kami

Tentang Kami  |  Kontak Kami  |  Pedoman Siber  |  Redaksi

Ikuti Kami

© 2019 Paradase - All Rights Reserved