PARADASE.id – Hujan deras yang mengguyur Bontang selama 3 hari terakhir membuat banjir di beberapa titik. Setidaknya ada 2 Kelurahan yang terdampak banjir yang cukup parah hari, Kamis (04/03/), yakni Kelurahan Gunung Elai dan Api-Api.
Panitia khusus (Pansus) penanganan banjir yang dibentuk oleh DPRD Bontang sejak 2017 lalu pun, sebenarnya telah memberikan 16 poin rekomendasi ke Pemerintah Kota untuk mengatasi masalah tersebut.
16 Rekomendasi Pansus Penanganan Banjir |
1. Menyusun kajian induk penanggulangan banjir
2. Melaksanakan kegiatan normalisasi sungai 3. Membentuk satgas penanggulangan banjir 4. Melibatkan perusahaan dalam penanggulangan banjir 5. Perlu payung hukum mengenai penanggulangan banjir 6. Menyediakan anggaran penanggulangan banjir 10 persen dari total Belanja Modal dari OPD terkait. 7. Pelebaran sungai selebar 15 meter dengan kedalaman 4 meter 8. Perubahan Amdal Waduk Kanaan 9. Penertiban penggunaan lahan di sempadan sungai 10. Tidak memberikan fasilitas air, listrik, dan jalan di sempadan sungai, 11. Setiap rumah wajib memiliki sumur resapan 12. Pengembang wajib menyediakan lahan untuk resapan air 13. Pembangunan pintu air di sodetan sungai area PT Badak LNG, 14. Penyelesaian banjir ditarget 3 tahun 15. Penggalian potensi pembiayaan penanggulangan banjir di luar APBD 16. Satunya penyediaan lahan untuk digunakan folder
|
Namun, banjir di Bontang belum menunjukkan tanda-tanda selesai. Terbukti, setiap kali hujan lebat, selalu ada saja banjir yang ditemui di daerah yang dijuluki Kota Taman ini.
Wakil Ketua Komisi III DRPD Bontang, Abdul Malik menilai bentuk pelaksanaan rekomendasi yang diberikan ke Pemerintah Kota belum jelas. Seperti alokasi anggaran 10 persen ke dinas terkait serta kegiatan lain dalam hal menanggulangi banjir.
“Sudah sering kami tanyakan, namun pemerintah kota belum pernah merincikan secara jelas anggaran yang sudah disepakati tersebut,” ujar Abdul Malik, Kamis (04/03/2021) siang.
Dikatakan Abdul Malik, selama ini Komisi III selalu menaruh perhatian besar terhadap masalah banjir. Laporan masyarakat terkait banjir pun selalu ditindaklanjuti dengan cara meninjau langsung ke lokasi banjir.
Hasil tinjauan itu selalu disampaikan pemerintah untuk segera ditindaklanjuti secepatnya.
“Kami selalu progresif menaggapi keluhan masyarakat. Tapi saya lihat pemerintah belum serius dalam menangani banjir,” ujarnya.
Di tengah kondisi sekarang pun, dia hanya bisa mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dengan bahaya banjir. Program kali bersih pun diharapkan selalu diperhatikan warga, dengan cara membersihkan drainase ataupun saluran air lainnya demi mencegah banjir.
“Dengan cuaca yang kian buruk, saya harap masyarakat lebih waspada. Selalu jaga lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarang. Apalagi di saluran air,” pungkasnya. (Adv)