Menu
  • TERAS
  • LINTAS
  • LIPUTAN KHUSUS
  • RAGAM
  • PARIWARA
    • DISKOMINFO KOTA BONTANG
    • DPRD KOTA BONTANG
    • DPRD PROV. KALTIM
    • DPRD KAB. KUTIM
    • DISPOPAR KALTIM
    • DISKOMINFO PERSTIK KUTIM
    • DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KALTIM
  • PARADASE DIGITAL GALLERY
Menu
  • TERAS
  • LINTAS
  • LIPUTAN KHUSUS
  • RAGAM
  • PARIWARA
    • DISKOMINFO KOTA BONTANG
    • DPRD KOTA BONTANG
    • DPRD PROV. KALTIM
    • DPRD KAB. KUTIM
    • DISPOPAR KALTIM
    • DISKOMINFO PERSTIK KUTIM
    • DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KALTIM
  • PARADASE DIGITAL GALLERY
Menu
  • TERAS
  • LINTAS
  • LIPUTAN KHUSUS
  • RAGAM
  • PARIWARA
    • DISKOMINFO KOTA BONTANG
    • DPRD KOTA BONTANG
    • DPRD PROV. KALTIM
    • DPRD KAB. KUTIM
    • DISPOPAR KALTIM
    • DISKOMINFO PERSTIK KUTIM
    • DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KALTIM
  • PARADASE DIGITAL GALLERY
Home Headline

Hujan Buatan: Upaya Mengatasi Polusi Udara di Ibu Kota

Redaksi Paradase by Redaksi Paradase
August 29, 2023
in Headline, Lintas
Hujan Buatan: Upaya Mengatasi Polusi Udara di Ibu Kota

Hujan buatan merupakan inisiatif yang digagas oleh Pemprov DKI Jakarta dan TNI AU serta Stakeholder lain dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Paradase.id – Hujan buatan adalah inisiatif yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dengan pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Inisiatif ini dilakukan sebagai respons atas meningkatnya masalah polusi udara yang semakin meresahkan di Ibu Kota.

Meskipun sebagian wilayah Jakarta dan sekitarnya mendapatkan hujan pada Minggu (27/8), namun dampaknya masih belum terasa signifikan terhadap perbaikan kualitas udara di wilayah Jabodetabek.

Asep Purwanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, menjelaskan bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tidak langsung dapat menghilangkan polusi udara di wilayah Jabodetabek. “TMC berbeda dengan hujan alami. Meskipun ada penurunan polusi udara terlihat di Jaki [Jakarta], perubahan tersebut tidak terjadi secara drastis dalam sehari,” ungkap Asep di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, pada hari Senin (27/8).

Asep menegaskan bahwa modifikasi cuaca melibatkan pembentukan awan dan tergantung pada ketersediaan awan di wilayah Jabodetabek. Ini merupakan langkah paling cepat yang dapat diambil untuk mengurangi tingkat polusi udara. Namun, cuaca kering juga menjadi faktor yang berkontribusi terhadap tingginya tingkat polusi udara dalam beberapa waktu ke depan.

Selain menggunakan TMC, upaya lain yang sedang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meliputi uji emisi, penanaman pohon, kebijakan work from home, dan pemasangan water mist (penyemprotan air dari atas gedung) guna menekan polusi udara.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), awan diperkirakan hanya akan terbentuk hingga tanggal 28 Agustus. Setelah tanggal tersebut, cuaca kembali kering. Jika Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tidak dapat dilanjutkan, upaya lain seperti penggunaan water mist akan diterapkan oleh Pemerintah Provinsi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merencanakan penggunaan water mist dari gedung-gedung tinggi untuk mengurangi polusi udara di Jakarta.

Data dari IQAir, platform informasi kualitas udara real-time, menunjukkan pada Senin (28/8) pagi bahwa indeks kualitas udara di Jakarta masih sangat buruk, mencapai angka 163 dalam kategori “Tidak Sehat”. Konsentrasi Particulate Matter (PM2.5) di Jakarta saat ini mencapai 15.6 kali lipat dari nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Perlu dicatat bahwa Particulate Matter (PM2.5) merujuk pada partikel udara dengan ukuran kurang dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer). Pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar Beta Attenuation Monitoring (BAM) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3).

Dengan situasi ini, Jakarta tetap berada dalam posisi sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia, di bawah Tangerang Selatan dan Depok. (Sumber: kumparan.com)

Editor: Faizah

Tags: bmkgheadlinehujan buatanlintasmodifikasi cuacatmc
Previous Post

Training Organizing FSPKEP: Menguatkan Pengelolaan Organisasi Pekerja dan Penyelesaian Sengketa Hubungan Kerja

Next Post

Moderasi Beragama dalam Kearifan Lokal Suku Banjar

Next Post
Moderasi Beragama dalam Kearifan Lokal Suku Banjar

Moderasi Beragama dalam Kearifan Lokal Suku Banjar

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Catatan Singkat Suku Bangsa di Kalimantan Timur

    Catatan Singkat Suku Bangsa di Kalimantan Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Harus Bayar Pajak?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beda Pajak Parkir dan Retribusi Parkir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mau Buka Koperasi? Pastikan Penuhi 16 Buku Wajib Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tuntut PT MDP Laksanakan Anjuran Disnaker Bontang, Serikat Pekerja Gelar Aksi Demonstrasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
2 Pemuda Terduga Pengedar Narkoba Diciduk Polres Bontang
Headline

2 Pemuda Terduga Pengedar Narkoba Diciduk Polres Bontang

by Redaksi Paradase
June 30, 2025
0

BONTANG – Upaya pemberantasan peredaran narkotika terus dilakukan Polres Bontang. Terbaru, Unit II Satuan Reserse Narkoba berhasil mengamankan dua pemuda...

Read more
Polres Bontang Amankan Tersangka Pelecehan Anak Tiri 13 Tahun

Polres Bontang Amankan Tersangka Pelecehan Anak Tiri 13 Tahun

June 30, 2025
Koperasi Merah Putih Diminta Optimalkan Potensi Tiap Kelurahan di Bontang

Koperasi Merah Putih Diminta Optimalkan Potensi Tiap Kelurahan di Bontang

June 30, 2025
Atlet Bontang Terancam Tak Tampil Pasca Pengajuan Dana Hibah Bermasalah

Atlet Bontang Terancam Tak Tampil Pasca Pengajuan Dana Hibah Bermasalah

June 25, 2025
Pemkot Bontang Luncurkan Kredit Nol Persen bagi Pelaku UMKM Lokal

Pemkot Bontang Luncurkan Kredit Nol Persen bagi Pelaku UMKM Lokal

June 19, 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Catatan Singkat Suku Bangsa di Kalimantan Timur

Catatan Singkat Suku Bangsa di Kalimantan Timur

March 23, 2023
Mengapa Harus Bayar Pajak?

Mengapa Harus Bayar Pajak?

December 3, 2022
Beda Pajak Parkir dan Retribusi Parkir

Beda Pajak Parkir dan Retribusi Parkir

December 3, 2022
Mau Buka Koperasi? Pastikan Penuhi 16 Buku Wajib Ini

Mau Buka Koperasi? Pastikan Penuhi 16 Buku Wajib Ini

March 30, 2021
2 Pemuda Terduga Pengedar Narkoba Diciduk Polres Bontang

2 Pemuda Terduga Pengedar Narkoba Diciduk Polres Bontang

0
Menag Kecam Penembakan di New Zealand: Tak Berperikemanusiaan!

Menag Kecam Penembakan di New Zealand: Tak Berperikemanusiaan!

0
Bersih-bersih, 60 Warga Tanjung Priok Ikuti Program Padat Karya

Bersih-bersih, 60 Warga Tanjung Priok Ikuti Program Padat Karya

0
2 Hari Hilang, Nelayan Tewas Mengambang di Pantai Cipalawah Garut

2 Hari Hilang, Nelayan Tewas Mengambang di Pantai Cipalawah Garut

0
2 Pemuda Terduga Pengedar Narkoba Diciduk Polres Bontang

2 Pemuda Terduga Pengedar Narkoba Diciduk Polres Bontang

June 30, 2025
Polres Bontang Amankan Tersangka Pelecehan Anak Tiri 13 Tahun

Polres Bontang Amankan Tersangka Pelecehan Anak Tiri 13 Tahun

June 30, 2025
Koperasi Merah Putih Diminta Optimalkan Potensi Tiap Kelurahan di Bontang

Koperasi Merah Putih Diminta Optimalkan Potensi Tiap Kelurahan di Bontang

June 30, 2025
Atlet Bontang Terancam Tak Tampil Pasca Pengajuan Dana Hibah Bermasalah

Atlet Bontang Terancam Tak Tampil Pasca Pengajuan Dana Hibah Bermasalah

June 25, 2025

Tentang Kami  |  Kontak Kami  |  Pedoman Siber  |  Redaksi

Ikuti Kami

© 2019 Paradase - All Rights Reserved

Ikuti Kami

Tentang Kami  |  Kontak Kami  |  Pedoman Siber  |  Redaksi

Ikuti Kami

© 2019 Paradase - All Rights Reserved