PARADASE.id – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Kota Bontang mulai menyoroti penggunaan dan penjualan kantong tas berbahan non-plastik. Saat ini, masyarakat disebut mengeluhkan peredaran kantong non-plastik ini di sejumlah took swalayan.
Diketahui, harga jual kantong ini sangat beragam bahkan cenderung mahal belakangan ini.
Kepala Seksi Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Diskop-UKMP Doddy Rosdian menuturkan bahwa pihaknya tengah berinovasi terkait kantongan non-plastik tersebut.
“Saat ini kajian kami masih mendapat kantongan non-plastik dengan harga terendah Rp 2.000,” ujar Doddy, Jumat (22/10/2021) siang.
Sehingga pihaknya ke depannya akan terus berinovasi untuk menyediakan kantong non-plastik secara gratis pada 214 toko swalayan yang terdaftar di Kota Bontang.
“Perlu kajian mendalam karena memang sangat sulit, harga kantong non plastik ini harganya lumayan tinggi dan pelaku usaha tidak mau menyediakannya secara gratis,” jelasnya.
Belum lama ini, anggota DPRD Bontang Nursalam mengatakan harga jual kantong jenis ini terbilang tinggi. Bahkan menurut pengakuannya, ada toko swalayan yang menjualnya dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per buah.
Salam mengaku hal ini bukan berarti dirinya mendukung penggunaan plastik. Akan tetapi, menurutnya tarif tersebut dinilai cukup memberatkan sebagian masyarakat kecil.
Adapun, aturan terkait penggunaan plastik tertuang dalam Peraturan Wali Kota nomor 30/2018 tentang pengurangan penggunaan produk plastik sekali pakai.
Oleh sebab itu, pihaknya minta agar toko swalayan agar menyediakan kantongan non plastik secara gratis kepada para pelanggan.
“Jangan lagi dibebankan terhadap masyarakat, dengan harga segitu masyarakat seharusnya bisa membeli setengah kilo beras,” kata Nursalam. (Adv)