PARADASE.id – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop UKMP) Bontang menggelar rapat bersama Persatuan Pengusaha Pengrajin Tahu dan Tempe (PPTT), yang digelar di Aula Pertemuan Kantor UPT Pasar, Senin (24/05/2021) siang.
Kepala Diskop UKMP Bontang Asdar Ibrahim mengatakan, rapat tersebut guna merespon surat pemberitahuan PPTT Bontang tentang aksi mogok produksi pada 27-28 Mei lalu.
“Ini respon terhadap surat aksi mogok produksi PPTT Bontang, agar bisa dicarikan solusi bersama,” ujar Asdar.
Usai rapat pun, Asdar memberikan dua catatan penting terhadapa para pengrajin tahu tempe tersebut. Diantaranya, kesamaaan harga di tingkat produsen untuk dijual ke konsumen dan jaminan ketersediaan bahan baku kedelai.
Mengenai ketersedian kedelai, Asdar menyebut secara nasional pemerintah menjamin hal tersebut. Dia mengatakan dalam satu hingga dua hari ke depan sebanyak 200 ton akan masuk di Provinsi Kaltim untuk didistribusikan ke setiap daerah.
“Dua ratus ton akan masuk ke Kaltim, informasi terakhir pun sudah ada sebanyak 7,5 ton kedelai masuk ke Bontang,” ujarnya .
Diapun mengimbau kepada para pengusaha tahu tempe di Bontang agar membentuk koperasi seperti yang telah dilakukan di daerah lain di Kaltim. Koperasi tersebut bertujuan agar kemitraan dengan pemerintah melalui dinas terkait bisa terjalin dengan lebih baik. Selain itu, koperasi juga berfungsi untuk mengontrol laju harga bahan baku kedelai yang masuk ke Bontang.
“Tadi saya minta agar buat koperasi, apalagi yang terdaftar di Diskop UKMP hanya 24 pengrajin. Saya pikir tidak susah untuk mengakomodir mereka,” ungkapnya .
Sementara itu Ketua PPTT Bontang, Ahmad Khudhory mengatakan aksi yang mereka gelar pada 27-28 Mei itu dijamin tidak akan mempengaruhi stok kebutuhan tahu tempe. Lantaran, sebelum mogok para produsen yang tergabung dalam PPTT telah memproduksi lebih untuk dua hari tersebut.
“Tidak akan mempengruhi kebutuhan, kami sudah produksi banyak untuk stok kebutuhan nantinya,” ujar Ahmad.
Mengenai saran untuk membuat koperasi, Ahmad menyebut akan melakukan hal tersebu, agar para pengrajin tahu tempe bisa lebih berkembang nantinya.
“Nanti akan kami buat, toh koperasi ini sangat bermanfaat terutama untuk menekan laju kenaikan harga bahan baku kedelai,” pungkasnya. (Adv)