PARADASE.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang mencoba mengatasi keterbatasan perangkat siswa dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dalam metode belajar-mengajar ini, gawai berupa smartphone minimal diperlukan agar PJJ dapat dilakukan.
Namun, diakui tak semua siswa memiliki perangkat tersebut. Begitu pula orangtua maupun wali murid.
Disdikbud pun tengah menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dibagikan bagi para murid. Lembar ini akan menjadi salahsatu media belajar dan penilaian sekolah selama PJJ dijalankan.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Safarudin mengatakan, diperkirakan sebanyak 15.300 LKS akan dibagikan kepada pelajar Kota Taman. LKS akan tiba dalam waktu dekat.
“Nantinya LKS tersebut akan dibagikan dan diutamakan bagi siswa yang tidak memiliki android. LKS-nya sedang dalam proses pengiriman, setelah kami terima baru dibagikan kepada siswa,” ujarnya,saat disambangi Paradase.id di Autis Center, Jl. Tennis, Kelurahan Api-Api, Selasa (22/9/2020) pagi.
Ia menjelaskan, siswa yang memiliki smartphone kemungkinan tidak akan mendapatkan LKS karena pembelajaran bisa dilakukan secara daring (online).
“Anggaran (untuk pengadaan LKS sebanyak) Rp 200 juta. Kalau misalnya nanti lebih maka harus lelang,” bebernya.
“Jadi LKS-nya hanya untuk SD dan SMP. Untuk SD sekitar 9.300 dan SMP 6.000 lembar. Total pelajar SD dan SMP Bontang ada sekira 20 ribu siswa. LKS yang dibagi nantinya hanya disesuaikan dengan jumlah LKS yang ada jadi tidak semuanya dapat,” ungkapnya.
“Karena kalau setiap anak dapat, anggaran kami tidak cukup. Jadi kita utamakan yang tidak memiliki smartphone dulu,” tutupnya. (Adv)