Paradase.id – Anies Baswedan, bakal calon Presiden dari partai Demokrat menyebut, pembangunan infrastruktur jalan non-tol (jalan nasional) yang dilakukan pada masa kepemimpinan SBY lebih panjang daripada pembangunan masa Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya Jokowi hanya berfokus membangun infrastruktur jalan tol yang berbayar.
Awalnya, Anies memaparkan data mengenai pembangunan jalan tol di era Jokowi dari tahun 2014 hingga sekarang, merupakan pembangunan jalan tol terpanjang yang mencapai 1.569 kilometer dari total 2.499 kilometer. Secara prosentase pembangunan jalan tol pada periode Jokowi mencapai 63% dari keseluruhan jalan tol yang ada di Indonesia.
Sementara itu, pembangunan jalan nasional lebih sedikit. Data tersebut dibandingkan dengan pembangunan jalan pada era SBY 10 tahun lalu. Jalan nasional yang dibangun pada era Jokowi hanya 19.000 kilometer.
Anies mengungkapkan, “Jalan yang tak berbayar yang digunakan secara gratis yang menghubungkan mobilitas penduduk dari sudut desa ke perkotaan, yang membawa produk pertanian, perkebunan, perikanan, dan sentra sentra tempat dihasilkan ke wilayah pasar baik jalan nasional, provinsi, ataupun jalan kabupaten terbangun 19.000 kilometer di pemerintahan ini.”
Anies kemudian mengerucutkan perbadingan jalan yang dibangun era Jokowi, yaitu pada pembangunan jalan nasional.
Dia membandingkan pada era SBY, 10 tahun lalu Presiden SBY membangun sekitar 144.000 kilometer atau 7.5 kali lipat lebih panjang dari jalan nasional yang dibangun pada era Jokowi.
“Pada pemerintahan saat ini yang membangun jalan nasional sepanjang 590 kilometer dan di era sebelumnya 11.800 kilometer, 20 kali lipat.” Ucap Anies.
Benarkah Klaim Yang Disebutkan Anies?
Sebagai landasan era pemerintahan SBY dimulai pada 20 Oktober 2004 sampai dengan 20 Oktober 2014.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) per tahun 2004 ada 372.928 kilometer jalan nasional. 34.628 kilometer merupakan jalan nasional non-tol. Jalan provinsi 40.125 kilometer, dan jalan kabupaten/kota 298.172 kilometer.
Tahun 2004 merupakan tahun pertama era pemerintahan SBY. Kemudian pada tahun 2014 total jalan nasional bertambah menjadi 517.753 kilometer. Jalan nasional non-tol sepanjang 46.432 kilometer, jalan provinsi menjadi 53.528 kilometer, dan jalan kabupaten/kota menjadi 417.573 kilometer.
Selama 10 tahun Pemerintahan era SBY berhasil membangun total sebanyak 144.825 kilometer jalan nasional non-tol. Jika dirata-rata sepanjang 14.482 kilometer dibangun pertahunnya.
Bila dibandingkan pada Pemerintahan era Jokowi, merujuk data terakhir BPS pada tahun 2021 jalan nasional bertambah menjadi 546.116 kilometer. Terdiri dari 47.017 kilometer jalan nasional non-tol. Jalan provinsi menjadi 54.551 kilometer, dan jalan kabupaten/kota menjadi 444.548 kilometer.
Dari data di atas dapat disimpulkan pembangunan era Jokowi hanya berhasil menambah jalan nasional sepanjang 28.363 kilometer jalan nasional. Jalan nasional non-tol bertambah 585 kilometer, jalan provinsi bertambah 1.023 kilometer, dan jalan kabupaten/kota bertambah 26.975 kilometer.
Per tahunnya era Jokowi jika dirata-rata berhasil menambah 3.545 kilometer untuk pembanguma jalan nasional.
Pembangunan Jalan Tol
Tercatat dalam Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sejak 1978 hingga 2014 hanya ada 775,41 kilometer jalan tol yang terbangun di Indonesia.
Selama era pemerintahan Presiden Jokowi per Oktober 2014 hingga Maret 2023 sudah ada jalan tol terbangun sepanjang 1.848,1 kilometer di Indonesia, menurut data dari BPJT Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Jika dibandingkan, berdasarkan catatan detikcom, era pemerintahan SBY hanya mampu membangun jalan tol sepanjang 212 kilometer selama dua masa periode jabatan. (Sumber: detikcom/Herdi Alif Al Hikam)