Paradase.id – Abdul Samad, anggota Komisi III DPRD Bontang, mengajukan permintaan kepada Pemkot Bontang untuk memasukkan perencanaan penanggulangan bencana banjir rob dalam APBD Perubahan 2024.
Politisi dari Hanura ini menyoroti bahwa tiga kelurahan di Bontang—Bontang Kuala, Bontang Baru, dan Tanjung Laut—sering mengalami banjir rob, yakni banjir akibat pasang air laut. Di antara ketiga kelurahan tersebut, Abdul Samad menekankan bahwa Bontang Kuala memerlukan perhatian khusus, karena banjir rob sering menghambat aktivitas masyarakat di sepanjang jalan menuju kelurahan tersebut. Dia mendorong agar jalur alternatif seperti perbaikan trotoar di Jalan Piere Tendean menjadi prioritas perencanaan untuk 2024, dengan pelaksanaan dijadwalkan untuk 2025.
“Kami harap perencanaan untuk penanggulangan banjir rob sudah dimasukkan dalam APBD 2024, sehingga pelaksanaannya bisa dilakukan pada 2025,” ungkap Abdul Samad dalam rapat paripurna di Pendopo Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Bontang, Kamis (8/8/2024).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (DPUPRK) Bontang, Edy Prabowo, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Perwakilan Kalimantan Timur di Balikpapan. Hasilnya, pembangunan Jalan Piere Tendean telah masuk dalam program prioritas BBPJN untuk tahun 2025.
“Untuk tahun ini, pembangunan trotoar dari kayu di Jalan Piere Tendean tidak direkomendasikan oleh BBPJN, karena akan ada pembangunan jalan yang memadai pada 2025. Trotoar kayu tersebut merupakan aset yang mungkin tidak akan diterima BBPJN sebagai aset, mengingat adanya program pembangunan jalan yang baru,” jelas Edy Prabowo. (ADV/DPRDBontang)