PARADASE.id – Pembagian Lembar Kerja Siswa (LKS) gratis bagi siswa sebagai alternatif metode belajar online memasuki tahap akhir pada semester dua Tahun Ajaran 2020. Namun, bukan berarti program yang dicanangkan Disdikbud Bontang ini berjalan mulus tanpa hambatan.
Koordinator Tim Guru Penyusun LKS Mata Pelajaran Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Tri Ayuningsih Pujiastuti mengungkapkan penyusunan LKS PJOK kerap terkendala pada keterbatasan sarana dan prasarana.
“Kita juga terkendala minimnya fasilitas karena tidak seluruh sekolah memiliki fasilitas. Alhamdulillah, dari Disdikbud Bontang juga siap membantu jika kami membutuhkan,” ungkap Tri saat ditemui Paradase.id di kantornya, SD Negeri 008 Bontang Utara, pekan ini.
Ia mencontohkan pada tak tersedianya alat peraga saat pembuatan materi LKS tentang Senam Lantai. Paling tidak, tim penulis perlu menggunakan alat peraga sebelum dituliskan di lembar kerja siswa.
“Jadi kami harus berkeliling dulu mencari sekolah yang memiliki alat palang sejajarnya, saat praktek materi renang harus mencari kolam renangnya dan Alhamdulillah, dari dinas memfasilitasi kemarin di waterpark,” katanya.
Pembuatan LKS untuk PJOK ini merupakan pengalaman pertama baginya. Tri harus mengatur dan menghadapi kondisi di mana setiap sekolah memiliki referensi buku yang berbeda. Kemudian menyesuaikan kebutuhan sekolah yang berbeda pula.
“Jadi kita satukan pendapat dulu buku mana yang akan kita pakai. Karena ada sekolah yang menggunakan kurikulum 13 (K13) dan juga masih ada yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik (KTSP). Dan kita putuskan menggunakan kurikulum terbaru yakni Kurikulum Dasar (KD) 2018. Untuk PJOK ada 35 lembar, LKS sudah rampung tinggal sedikit edit saja lagi baru dikirim ke dinas,” jelasnya.
“Dengan adanya LKS ini tentu sangat membantu metode pembelajaran,” tutupnya. (Adv)