PARADASE.id – Ketua Komisi I DPRD Bontang, Muslimin megusulkan agar pemerintah tak buru-buru mengambil keputusan soal pembelajaran tatap muka.
Sebelumnya, Intruksi Mendagri No 23 Tahun 2021 tepatnya pada Poin 9 menyebutkan, aturan di satuan pendidikan untuk wilayah yang ditetapkan sebagai assesmen kriteria level tiga, dapat melakukan pembelajaran tatap muka terbatas atau pembelajaran jarak jauh.
Muslimin menyebut, keputusan tersebut baiknya dikaji dahulu, mengingat pandemi Covid-19 di Bontang belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Terlebih seluruh wilayah Bontang masih berada di Zona merah.
“Harus sabar jangan terburu-buru, kalau bisa tunggu Bontang zona hijau, dan sebaiknya diadakan kajian lagi agar memastikan pembelajaran tatap muka itu siap dan aman bagi para pelajar,” jelas Muslimin saat dihubungi Minggu (22/8/2021).
Menurut politisi partai Golkar itu, pihaknya pun mendukung adanya pembelajaran tatap muka terutama adanya arahan langsung dari Presiden Jokowi, Namun guna memastikan seluruh prosedur berjalar mengajar aman, sebaiknya dilakukan duduk bersama antara, Pemkot, DRPD, orang tua murid, dan tokoh masyarakat.
“Agar tidak saling menyalahkan, dari itu harus melibatkan seluruh pihak terkait untuk duduk bersama, jika nanti dikemudian hari PTM ini dikhawatirkan menjadi cluster pelajar, jadi ada yang harus bertanggung jawab,” ungkapnya.
Terkait vaksinasi ke pada pelajar sebagai acuan dilakukannya pembelajaran tatap muka, Muslimin berpendapat bahwa hal tersebut tak menjamin pelajar bebas dari Covid-19.
“Tidak ada yang menjamin jika sudah di vaksin mereka itu aman, untuk itu perlu adanya upaya lain, agar pembelajaran tatap muka itu dapat dilakukan,” kata Muslimin.
“Dalam waktu dekat kami juga akan memanggil Dinas terkait untuk melakukan rapat kerja membahas pembelajaran tatap muka ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Wali Kota Bontang Basri Rase, mendapatkan arahan dari presiden Jokowi mengenai pembelajaran tatap muka di Kota Bontang saat melakukan vaksinasi kepada 1.500 pelajar di MAN Bontang pada Jumat lulu (20/8/2021).
Basri menyebut pihaknya akan melaksanakan pembelajaran tatap muka, jika telah memberikan 11.357 dosis vaksin kepada pelajar atau 60 persen dari totol sasaran 18.929 ribu pelajar di usia 12-17 tahun.
“Jika target kita sudah 60 persen, baru bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka, itu sesuai arahan presiden,” terangnya.
Kendati demikian, lantaran jumlah kuota vaksin yang diterima Bontang masih belum mencukupi untuk diberikan kepada pelajar, Pemkot pun harus menunggu adanya penyaluran Vaksin oleh pemerintah pusat.
“Tadi saya sudah sampaikan juga kepada pak Jokowi, bahwa vaksin di Bontang ini saat datang langsung habis, semoga saja vaksin berikutnya langsung menyusul,” pungkasnya.