Paradase.id – Video yang memperlihatkan empat orang remaja perempuan mengolok-olok Palestina sembari menyantap makanan di sebuah restoran cepat saji viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 34 detik itu, mereka berkata tengah memakan tulang, darah dan daging anak Palestina. Mereka lantas tertawa bersama-sama usai melontarkan kalimat tersebut.
Video para siswi mengolok-olok Palestina itu mendapat kecaman dari banyak pihak.
SMPN 216 Jakarta kemudian memberikan klarifikasi terkait video viral tersebut. Selain itu, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta juga telah buka suara.
Selain itu Disdik DKI Jakarta akan memanggil siswi yang mengolok-ngolok Palestina tersebut dan mendesak mereka untuk menyampaikan permintaan maaf.
“Kita nanti coba fasilitasi memanggil mereka. Disdik juga akan minta agar mereka juga minta maaf,” ucap Plt Kepala Disdik DKI Jakarta Budi Awaludin saat dihubungi, Selasa (11/6).
Disdik DKI Jakarta sudah mengetahui sekolah para siswi tersebut. Salah satunya adalah murid SMPN 216 Jakarta. Dia merekam video saat kejadian itu.
Pihak SMPN 216 Jakarta menegaskan empat orang yang berada dalam video tersebut bukanlah peserta didiknya. Namun yang merekam merupakan siswi SMP tersebut.
“Yang memvideokan dan memposting serta pemilik akun instastory tersebut merupakan salah satu peserta didik kelas 9 SMPN 216 Jakarta, yang juga teman dari mereka,” tulis SMPN 216 dalam akun Instagram resmi, Selasa (11/6).
Menurut pihak SMPN 216 Jakarta, peristiwa itu terjadi di luar jam sekolah pada Minggu (9/6) siang tepatnya setelah para remaja tersebut pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji.
Setelah mendalami video viral itu, pihak SMPN 216 Jakarta mengaku menyayangkan dan mengecam perilaku dalam video tersebut.
Perekam yang merupakan siswi SMPN 216 Jakarta itu telah dipanggil ke sekolah beserta orang tuanya.
“Mendesak yang bersangkutan untuk membuat klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan yang dilakukan,” tulis SMPN 216.
SMPN 216 Jakarta menegaskan pihaknya selalu mengajarkan dan menjunjung tinggi sikap toleransi.