Menu
  • TERAS
  • LINTAS
  • LIPUTAN KHUSUS
  • RAGAM
  • PARIWARA
    • DISKOMINFO KOTA BONTANG
    • DPRD KOTA BONTANG
    • DPRD PROV. KALTIM
    • DPRD KAB. KUTIM
    • DISPOPAR KALTIM
    • DISKOMINFO PERSTIK KUTIM
    • DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KALTIM
  • PARADASE DIGITAL GALLERY
Menu
  • TERAS
  • LINTAS
  • LIPUTAN KHUSUS
  • RAGAM
  • PARIWARA
    • DISKOMINFO KOTA BONTANG
    • DPRD KOTA BONTANG
    • DPRD PROV. KALTIM
    • DPRD KAB. KUTIM
    • DISPOPAR KALTIM
    • DISKOMINFO PERSTIK KUTIM
    • DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KALTIM
  • PARADASE DIGITAL GALLERY
Menu
  • TERAS
  • LINTAS
  • LIPUTAN KHUSUS
  • RAGAM
  • PARIWARA
    • DISKOMINFO KOTA BONTANG
    • DPRD KOTA BONTANG
    • DPRD PROV. KALTIM
    • DPRD KAB. KUTIM
    • DISPOPAR KALTIM
    • DISKOMINFO PERSTIK KUTIM
    • DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KALTIM
  • PARADASE DIGITAL GALLERY
Home Pariwara DPRD KOTA BONTANG

Tri Kritisi Kurangnya Pemberdayaan Penjahit Lokal dalam Proyek Seragam Sekolah

Redaksi Paradase by Redaksi Paradase
August 22, 2024
in DPRD KOTA BONTANG, Pariwara
0
Tri Kritisi Kurangnya Pemberdayaan Penjahit Lokal dalam Proyek Seragam Sekolah

Paradase.id – Anggota Komisi I DPRD Kota Bontang, Tri Ismawati, mengkritisi kurang optimalnya pemberdayaan penjahit lokal dalam proyek pengadaan seragam sekolah untuk tahun ajaran baru. Meski sebagian penjahit lokal terlibat, Tri menilai peluang bagi pengrajin lokal untuk berkembang belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh pemerintah.

Menurut Tri, proyek seragam sekolah seharusnya dapat menjadi kesempatan berharga untuk meningkatkan keterampilan dan pendapatan penjahit lokal. “Seragam sekolah seharusnya menjadi peluang bagi penjahit lokal untuk berkembang dan meningkatkan pendapatan mereka,” ungkapnya dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis (8/8/2024).

Dia mengakui bahwa penjahit lokal mungkin menghadapi keterbatasan dalam hal peralatan dan kapasitas produksi. Namun, Tri percaya bahwa dengan dukungan yang memadai, mereka mampu memenuhi kebutuhan proyek tersebut. “Penjahit lokal mungkin memiliki keterbatasan alat, tetapi kualitas tenaga kerja kita sangat mumpuni. Pemerintah seharusnya bisa mencari cara untuk memaksimalkan pemberdayaan penjahit lokal dalam proyek ini,” jelasnya.

Tri juga mengakui efisiensi biaya dan waktu yang didapat dari penggunaan penjahit luar daerah, tetapi ia menekankan bahwa hal tersebut bisa berdampak negatif terhadap perkembangan ekonomi lokal. Ia mengusulkan agar pemerintah ke depan dapat lebih memprioritaskan penjahit lokal dengan memberikan pelatihan dan bantuan peralatan yang diperlukan. “Memberikan porsi lebih besar kepada penjahit luar daerah berarti mengabaikan potensi penjahit lokal yang seharusnya kita dukung,” tambahnya.

Namun, Tri tidak sepenuhnya menyalahkan pemerintah terkait keputusan ini. Mengingat sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan kelebihan pembayaran sebesar Rp 1 miliar dalam proyek pengadaan seragam tahun 2023, Tri memahami latar belakang keputusan tersebut. “Kita harus mengakui adanya isu kelebihan bayar, dan itu mempengaruhi keputusan pemerintah dalam memilih penjahit luar,” katanya.

Tri berharap bahwa ke depan, pemerintah Kota Bontang dapat lebih mempertimbangkan pemberdayaan penjahit lokal dalam proyek-proyek serupa, khususnya yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat. “Pengusaha lokal juga perlu meningkatkan kualitas dan menyesuaikan harga dengan Standar Satuan Harga (SSH) yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya.

Dengan langkah ini, Tri yakin sinergitas antara penjahit lokal dan pemerintah daerah dapat terjalin lebih baik, yang pada gilirannya akan memperkuat ekonomi lokal dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Bontang. “Kerjasama yang erat akan membawa dampak positif bagi ekonomi lokal dan memberikan nilai tambah langsung kepada masyarakat,” tutupnya. (adv/DPRDBontang)

Tags: headlinepariwarasekwan DPRD kota Bontang
Previous Post

Ketua Komisi II DPRD Bontang Minta Armada Bus untuk Antar Jemput Pelajar pada HUT RI ke-79

Next Post

Abdul Malik Desak Pembangunan Turap Usai Normalisasi Sungai di Kampung Masdarling

Next Post
Abdul Malik Desak Pembangunan Turap Usai Normalisasi Sungai di Kampung Masdarling

Abdul Malik Desak Pembangunan Turap Usai Normalisasi Sungai di Kampung Masdarling

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Populer

  • Catatan Singkat Suku Bangsa di Kalimantan Timur

    Catatan Singkat Suku Bangsa di Kalimantan Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal lebih Dekat Aplikasi Buncu Baca Etam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Moderasi Beragama dalam Kearifan Lokal Suku Banjar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Daftar Driver Maxim Transportasi Online

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • APBD Perubahan Kota Bontang Tahun 2025 Disahkan, Tembus Rp3,1 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Tanjung Laut Minta Penanganan Banjir Jadi Prioritas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkot Bontang Siapkan 140 Unit Rumah Subsidi Perdana bagi ASN-Non ASN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanpa Penyertaan Modal, AUJ Rambah Bisnis di Pelabuhan Lok Tuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Security Bisa di PKWT Sesuai UU Ketenagakerjaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Suku Suku Dayak Kalimantan Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami  |  Kontak Kami  |  Pedoman Siber  |  Redaksi

Ikuti Kami

© 2019 Paradase - All Rights Reserved

Ikuti Kami

Tentang Kami  |  Kontak Kami  |  Pedoman Siber  |  Redaksi

Ikuti Kami

© 2019 Paradase - All Rights Reserved