BONTANG — Wacana Pemerintah Kota Bontang untuk menggunakan kapal milik swasta, terkait penambahan armada transportasi laut rute Bontang-Mamuju ditentang legislator Amir Tosani.
Kepada awak media, Selasa 30/8/2022 Amir mengungkapkan alasannya menolak penggunaan kapal milik swasta yang sebelumnya sudah berjanji untuk memakai kapal Pelni.
“Menggunakan kapal swasta itu hanya memberatkan masyarakat yang akan menggunakan rute Bontang-Mamuju tersebut, pasalnya tiketnya akan lebih mahal,” ujar Amir.
Ia juga menyangsikan alasan Pemkot gagal memakai kapal Pelni karena alasan Pelabuhan di Mamuju tidak memenuhi standar. Sebelumnya dari informasi yang didapatkan Amir, batalnga menggunakan kapal Pelni akibat panjang kapal Pelni yang 99 meter sementara Pelabuhannya hanya 60 meter.
“Masalahnya pelabuhan mana yang mereka ukur, di Mamuju itu ada 4 Pelabuhan,” cecar Amir.
Untuk memastikan alasan yang dibuat oleh Pemkot, Amir berencana akan menelpon langsung ke Bupati Mamuju untuk konfirmasi.
Amir menegaskan ke Pemkot untuk tidak ada alasan membatalkan penggunaan kapal Pelni. Bahkan ia mengancam memimpin langsung aksi ke Pemkot.
“Saya sebagai perwakilan masyarakat Sulbar, mungkin kami akan gelar aksi ke Pemkot Bontang untuk memastiakn penggunaan kapal Pelni yang dijanjikan khusus untuk penyeberangan Bontang-Mamuju, harus ada,” ancamnya.(*)