PARADASE.id – Namanya Siti Mahmudah, tenaga pengajar yang kini bertugas di SD Negeri 003 Bontang Utara. Wanita kelahiran Nganjuk, 2 Februari 1985, ini mengajar di bangku kelas lima.
Ia menghabiskan masa SD-nya di MI Darul Mutaalimin Nganjuk, Jawa Timur. Istri dari M. Saleh ini melanjutkan pendidikan ke Mts Sugihwaras Nganjuk, lalu di MA Mifhatul Ula Kertosono Nganjuk dan lulus pada tahun 2003.
Tidak sampai di situ, masa perkuliahan juga dihabiskannya di Nganjuk, tepatnya Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Miftahul Ula Kertosono. Ia lulus dengan gelar Diploma II (D2) pada tahun 2006.
Setelah menyelesaikan studi diplomanya, Mahmudah memutuskan untuk menapakkan kakinya di Kota Bontang pada akhir tahun 2006 lalu. Awal kedatangannya, Mahmudah dipercaya sebagai pengajar di TK YPK di awal tahun 2007. Namun dua tahun setelahnya, ia mencoba peruntungan mengikuti tes Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun 2009 di Bontang dan ia pun lolos.
Setelah itu Mahmudah mendapatkan beasiswa dari Provinsi Kaltim dan berhasil menyelesaikan Sarjana I (S1)-nya pada tahun 2014 di salah satu Universitas di Kalimantan Timur yakni Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda.
Ibu dari tiga orang anak ini, yaitu Muhammad Alfan Rizqian Mushoffa, Ahmad Rizqian Farhani dan Muhammad Aydin Rizqian Mubaroq bertempat tinggal di Jl HM. Ardans, RT 04, Tanjung Laut, Bontang Selatan.
Sederet prestasi ia torehkan. Paling baru, ia terpilih Duta Sains Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan serta Tenaga Kependidikan (PPPPTK) tahun 2020. Setahun sebelumnya, Mahmudah pernah menyabet juara di komepetisi Olimpiade Guru Nasional (OGN) tingkat Kota Bontang serta terpilih sebagai guru terbaik se-Kota Bontang dalam pada mata pelajaran IPA tahun 2019.
Selain itu, dirinya juga mendapatkan penghargaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang sebagai bentuk terima kasih atas karyanya sebagai tim penyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk tingkat SD di Bontang.
Ia mengungkapkan, selama tahap penyusunan LKS tentu ada kendala dan tantangan yang dihadapi seperti waktu penyususnan LKS yang terbilang singkat dan belum lagi pada setiap harinya harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bersama muridnya.
“Kejaran sama waktu saat ini. Belum lagi harus mendampingi murid belajar daring,” tuturnya.
Dirinya, selalu mengingatkan kepada para muridnya untuk tetap semangat dalam belajar walaupun ditengah pandemi Covid-19.
“Tetap semangat belajar walau saat ini masih dilakukannya pembelajaran dari rumah. Mari kita berjuang melawan covid-19 dengan mematuhi protocol kesehatan dan belajar dari rumah bukan berarti kita kalah atau menyerah namun sebagai bentuk untuk melawan wabah ini,” ujarnya. (Adv)