PARADASE.id – Wakil Ketua DRPD Bontang Agus Haris meminta kepada pemerintah kota melalui Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) untuk mengantisipasi kelangkaan pasokan kebutuhan pokok menjelang bulan ramadhan.
Agus Haris meminta agar pihak DKP3 dapat berkomunikasi dengan pihak daerah pemasok, seperti daerah Sulawesi Selatan dan daerah pemasok yang ada di Pulau Jawa.
“Biasanya kan bulan ramadhan kebutuhan meningkat. Jadi untuk mengantisipasi kelangkaan sebaiknya cepat komunikasi ke daerah pemasok,” ujar Agus Haris, Kamis (18/03/2021) siang.
Diapun menyarakan, agar pengendalian pasokan serta harga melibatkan organisasi pedagang untuk mengetahui secara jelas kebutuhan yang diperlukan di Bontang. Dia menganggap organisasi tersebut cukup berkompeten, karena memahami kondisi pasar.
Menurutnya, satu hal menjadi catatan penting, yakni menghitung kebutuhan masyarakat setiap harinya. Pehitungan itu nantinya dapat dijadikan dasar untuk mengetahui jumlah kebutuhan dalam satu bulan.
“Kalau pedagang kan berapa tau jumlah kebutuhan perharinya. Jadi sebaiknya dilibatkan untuk menghitung kebutuhan agar bisa dipersiapkan sebelum bulan ramadhan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang, Debora Kristiani memastikan stok kebutuhan pokok di Bontang hingga hari ini masih dalam ketegori aman.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan per hari Senin (15/3/2021) lalu, stok pangan masih dua kali lipat dibandingkan jumlah kebutuhan di Bontang, seperti beras yang memiliki stok sebanyak 725 ton, sedangkan kebutuhan di Bontang hanya 291 ton.
Khusus cabai rawit yang menyentuh angka Rp 106 ribu per kg, Deborah mengatakan bahwa hal itu dikarenakan daerah pemasok mengalami gagal panen.
“Sebagian besar stok masih aman, kecuali cabai rawit yang memang masih mahal karena daerah pemasoknya gagal panen. Hal itu akan kami atasi secepatnya dengan berkoordinasi dengan daerah pemasok lain serta mengandalkan produksi cabai lokal Bontang,” pungkasnya. (Adv)