PARADASE.id – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bontang menyampaikan
proyeksi pendapatan di tahun 2022 kepada Komisi II DPRD Bontang. Kota Bontang disebut memiliki proyeksi pendapatan sebesar Rp 1,255 triliun dari berbagai jenis pemasukan.
“Proyeksi pendapatan daerah pada tahun 2022 nanti sebesar Rp 1,255 triliun,” ungkap Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam kepada awak media, Kamis (5/8/2021).
Rustam menyebut jika hal ini akan diteruskan ke badan anggaran (Bangar) DPRD, sebelum nantinya dibahas dan dibagi ke setiap organisasi perangkat daerah (OPD).
Politikus dari Partai Golongan Karya (Golkar) itu, menerangkan pendapatan itu berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) seperti retribusi dan pajak daerah. Lalu dari pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan transfer antar daerah.
“Kemudian ada proyeksi sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) sebesar Rp 100 miliar, sehingga diproyeksikan total anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun depan sekitar Rp 1,355 triliun,” paparnya.
Namun itu semua belum termasuk dana alokasi khusus (DAK), bantuan keuangan (Bankeu), bantuan operasional sekolah (BOS), ataupun dana insentif daerah (DID).
Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan proyeksi tersebut meleset. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besaran realisasinya nanti.
“Misalnya masa pandemi Covid-19 masih berlanjut, otomatis pendapatan dari retribusi berkurang, pajak juga berkurang,” kata Rustam.
Selain itu, hal itu juga tergantung pada dana transfer dari pusat seperti dana bagi hasil (DBH). Dimana hasil penjualan minyak bumi dan gas (migas) menjadi salah satu faktor naik turunnya DBH untuk daerah.
“Misalnya harga migas naik berarti DBH dari pusat juga bisa naik, tapi kalau turun DBH-nya juga turun,” tutupnya.
Oleh karena itu, ia berharap pandemi Covid-19 segera berlalu agar tidak mengurangi pendapatan daerah. Sehingga program yang direncanakan di tahun 2022 dapat terlaksana secara maksimal.(