PARADASE.id – Badai wabah virus corona disebut tak mempengaruhi iklim penempatan tenaga kerja di Kot Bontang secara signifikan. Sejak Maret 2020 lalu, atau saat Covid-19 mulai melanda Indonesia, sejumlah sektor ekonomi mengalami guncangan.
Kepala Seksi informasi Pasar Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bontang, Riduansyah, mengatakan jumlah pengambilan kartu kuning alias Kartu Tanda Pencari Kerja (AK-1) yang diterbitkan Disnaker Bontang relatif sama dengan periode yang sama tahun lalu, atau sebelum adanya Covid-19.
Riduanyah menyebutkan, dalam kurung waktu Maret hingga Juli 2020, penerbitan kartu kuning sebanyak 3.589 kartu. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, angkanya cenderung sama yakni berada pada angka 3.000-an.
“Meskipun sempat terjadi penurunan di bulan Mei yang hanya berjumlah 300-an, namun peningkatan kembali terjadi pada bulan Juni dengan menerbitkan kartu kuning sebanyak 1.300,” kata dia, Kamis (27/08/2020) siang.
Kendati demikian, peningkatan jumlah tersebut bukan karena PHK yang dilakukan oleh perusahaan. Namun, para pencari kerja meningkat seiiring dengan lulusan SMA sederajat yang langsung menjadi pencari kerja.
“Kalau dibandingkan tahun lalu, jumlahnya normal saja. Memang setiap tahun selalu terjadi peningkatan di bulan Juni-Juli, karena banyaknya lulusan sekolah yang mengambil kartu kuning,” ujar Riduansyah.
Lebih lanjut, soal lowongan kerja yang masuk di Disnaker Bontang bulan Maret-Juli sebanyak 660 orang. Dari jumlah tersebut, 370 lowongan sudah diisi oleh tenaga kerja Bontang.
“Sebagian besar sudah diisi, kebanyakan di perusahaan CPO PT EUP. Kesimpulannya, pandemi corona tidak telalu berdampak terhadap penempatan tenaga kerja di Bontang,” tutupnya. (Adv)