Menu
  • TERAS
  • LINTAS
  • LIPUTAN KHUSUS
  • RAGAM
  • PARIWARA
    • DISKOMINFO KOTA BONTANG
    • DPRD KOTA BONTANG
    • DPRD PROV. KALTIM
    • DPRD KAB. KUTIM
    • DPRD KOTA BALIKPAPAN
    • DPRD KAB. PASER
    • DPRD KAB. BERAU
  • PARADASE DIGITAL GALLERY
Menu
  • TERAS
  • LINTAS
  • LIPUTAN KHUSUS
  • RAGAM
  • PARIWARA
    • DISKOMINFO KOTA BONTANG
    • DPRD KOTA BONTANG
    • DPRD PROV. KALTIM
    • DPRD KAB. KUTIM
    • DPRD KOTA BALIKPAPAN
    • DPRD KAB. PASER
    • DPRD KAB. BERAU
  • PARADASE DIGITAL GALLERY
Menu
  • TERAS
  • LINTAS
  • LIPUTAN KHUSUS
  • RAGAM
  • PARIWARA
    • DISKOMINFO KOTA BONTANG
    • DPRD KOTA BONTANG
    • DPRD PROV. KALTIM
    • DPRD KAB. KUTIM
    • DPRD KOTA BALIKPAPAN
    • DPRD KAB. PASER
    • DPRD KAB. BERAU
  • PARADASE DIGITAL GALLERY
Home Headline

Didukung Komisi VIII DPR RI, Disdikbud Bontang Dorong Penguatan Sekolah Model Berbasis Lokal

Redaksi Paradase by Redaksi Paradase
November 21, 2020
in Headline, Pariwara
0
Didukung Komisi VIII DPR RI, Disdikbud Bontang Dorong Penguatan Sekolah Model Berbasis Lokal

PARADASE.id – Sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (2019) yang diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) perlahan mengikis keberadaan sekolah yang dianggap favorit baik bagi siswa maupun wali murid.

Sejak diterapkan pada PPDB 2019, kebijakan ini mendapat dukungan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Hetifah Sjaifudian. Anggota DPR dari Kaltim itu menyatakan sepakat pada prinsip menghilangkan label sekolah favorit yang selama ini menjadi salahsatu sebab jomplangnya upaya pemerataan pendidikan.

Menurut politikus Partai Golkar itu, pada dasarnya seluruh warga negara Indonesia berhak dan wajib menerima akses pendidikan yang setara. Ia menuturkan, pemerintah tak boleh memberikan perlakuan yang berbeda terhadap para siswa, baik dari sisi status sosial maupun kualitas masing-masing peserta didik.

”Bukan anak-anak yang pintar saja yang dapat hak untuk belajar di sekolah bagus,” ujarnya Hetifah Sjaifudian.

Berdasarkan hal tersebut maka Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang mencari alternatif untuk memberikan label khusus pada sekolah agar menjadi ciri khas dalam mengembangkan role model dalam mengelola pendidikan agar tidak semua pendidikan sama rasa sama rata, tetapi mempunyai ciri khas masing-masing.

Ia mengatakan, alternatif tersebut berupa program sekolah model berbasis budaya lokal terus digenjot Pemerintah Kota Bontang. Kementerian Pendidikan melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan terus mendorong sekolah model yang bisa meningkatkan keunggulan masing-masing sekolah di Kota Bontang.

“Kami akan mendorong sekolah-sekolah di Bontang membuat suatu model sekolah dengan berwawasan budaya lokal seperti berawawasan agribisnis, lingkungan, sejarah, kemaritiman, multikultur, budaya lokal baik permainan maupun kebiasaan,” jelasnya.

Senada Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kaltim, di Samarinda, pada rapat koordinasi mutu menyampaikan, dalam upaya mendorong program tersebut pihaknya akan melakukan pemetaan untuk melihat sekolah mana yang memiliki keunggulan dan kekurangan.

“Sekolah yang unggul ini kami dorong untuk mempunyai ciri khas. Sesuai konsep Mendikbud, tidak ada sekolah favorit. Semua sekolah itu sama. Untuk itu kami terus mendorong semua sekolah untuk meningkatkan keunggulannya,” katanya.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Bontang Saparuddin menyampaikan, beberapa sekolah yang diproyeksi untuk  menjalankan model berwawasan budaya lokal yaitu SDN 001 Bontang Utara yang menggunakan model berwawasan lingkungan, SMPN 3 Bontang berwawasan agribisnis, SMPN 1 berwawasan budaya lokal dan berwawasan sejarah.

“Saat ini Dinas Pendidikan mendoron sekolah untuk menjadi sekolah model dan khusus sebagai Langkah menghadap perkembangan dan arus global di era digital tetapi tidak meninggalkan kultur dan budaya serta sejarah. Pembentukan sekolah model ini harus disesuaikan dengan kondisi sekitarnya, misalkan di sekeliling sekolah itu masyarakatnya bertani, maka anak-anak di sekolah itu diupayakan mengikuti kondisi budayanya,” ujarnya.

Saparudin berharap sekolah model berwawasan budaya lokal ini bisa menggerakkan edu wisata di sekaligus bisa menjadi tempat bagi para guru dari daerah lain untuk melakukan studi banding. (Adv)

Tags: bontangheadlinepariwarasekwan DPRD kota Bontang
Previous Post

Teknologi Berkembang, Bapenda Bontang Dorong Wajib Pajak Gunakan Transaksi Non-tunai

Next Post

LKS Semester II Kelas Bawah Muat Materi Visual Menarik

Next Post
LKS Semester II Kelas Bawah Muat Materi Visual Menarik

LKS Semester II Kelas Bawah Muat Materi Visual Menarik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Anies Sebut Pembangunan Jalan Era Jokowi Kalah Dibanding SBY
  • Timnas U-22 Indonesia Raih Medali Emas di Sea Games 2023
  • Bawa Misi Sejahterahkan Kaum Pekerja, Exco Partai Buruh Bontang Daftarkan 25 Kadernya Sebagai Bacaleg
  • Pengerjaan Lanjutan Jadi Prioritas Pembangunan Jalan di Berau Tahun 2023
  • Pemkab Berau Pertahankan Opini WTP Enam Kali Berturut Turut

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • January 2023
  • December 2022
  • November 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • July 2022
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • March 2019

Categories

  • Headline
  • Infografis
  • Lintas
  • Liputan Khusus
  • Pariwara
  • Ragam
  • Teras
  • Uncategorized
  • Video
banner 300600

Tentang Kami  |  Kontak Kami  |  Pedoman Siber  |  Redaksi

Ikuti Kami

© 2019 Paradase - All Rights Reserved

Ikuti Kami

Tentang Kami  |  Kontak Kami  |  Pedoman Siber  |  Redaksi

Ikuti Kami

© 2019 Paradase - All Rights Reserved