PARADASE.ID. Tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Bontang tanpa memasukkan peran industri pengolahan migas dan sektor pertambangan pada tahun 2018 mengalami pertumbuhan sebesar 1,98%. Tingkat pertumbuhan ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan pada tahun 2017 yang tercapai sebesar 1,06%.
Hal ini diketahui saat rapat Paripurna ke 9 masa sidang II tahun 2020 dalam rangka penyampaian Laporan Kerja Pertanggung Jawaban (LKPJ) Wali Kota Bontang tahun 2019, dalam paripurna kali ini Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menyampaikan beberapa penyampaian positif selama tahun 2019 yang mengalami peningkatan yang cukup baik.
Dijelaskannya, pada perhintungan tingkat inflasi Kota Bontang mengacu pada tingkat inflasi Kota Samarinda sebagai daerah terdekat secara ekonomi, pada tahun 2019 tingkat inflasi mencapai 1,49%, mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2018 yang tercapai sebesar 3,24%.
Lebih lanjut, penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah tahun 2019 secara keseluruhan merupakan realisasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2018 tentang APBD tahun anggaran 2019 dan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2019.
“Realisasi pelaksanaan APBD tahun 2019 menjadi salah satu tolok ukur kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan khususnya terkait dengan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah tahun 2019 yang mencakup aspek anggaran pendapatan dan anggaran belanja daerah,” ungkap Neni dalam rapat Paripurna.
Sementara, pada sisi Pendapatan Daerah, berdasarkan laporan per tanggal 31 Desember 2019 sebelum audit BPK, realisasi pendapatan daerah adalah sebesar Rp. 1.477 triliun lebih atau terealisasi 103,48% dari target yang ditetapkan sebesar Rp.1.428 triliun lebih.
“Ada beberapa sumber utama pendapatan daerah seperti Pendapatan Asli Daerah dari rencana anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.180.514 miliar lebih terealisasi Rp.218.743 miliar lebih atau terealisasi 121,18% dari target yang ditetapkan, sementara dana Perimbangan dari rencana anggaran sebesar Rp.964.106 miliar lebih terealisasi Rp.996.123 miliar lebih atau terealisasi 103,32% dari target yang ditetapkan dan lain-lain, Pendapatan Daerah yang Sah dari rencana anggaran sebesar Rp.283.466 miliar lebih terealisasi Rp.262.859 miliar lebih atau terealisasi 92,73% dari target yang ditetapkan,” tukasnya.(Adv)