Paradase.id – Ketua Badan Anggaran (BANGGAR) DPR RI Said Abdullah mengajukan sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan setidaknya pada angka 5,4%.
Menurut dia, usulan itu merupakan angka moderat untuk mengembalikan angka pertumbuhan tinggi seperti masa lalu sebesar 6-7 persen sebagaimana diharapkan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto.
Said menyinggung pidato Presiden Joko Widodo saat menyampaikan Nota Keuangan RAPBN 2025 kepada DPR RI, Jumat (16/8).
Pemerintah mengusulkan asumsi ekonomi makro target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen, inflasi 2,5 persen, suku bunga SBN 10 tahun 7,1 persen, serta nilai tukar Rupiah Rp 16.100 /USD.
Lalu harga minyak mentah Indonesia 82 USD/barel, lifting minyak bumi 600 ribu barel/hari, dan lifting gas 1.005 ribu barel setara minyak/hari.
“Kita perkirakan, The Fed akan menurunkan suku bunga, sehingga nilai tukar (kurs) rupiah bisa kita patok lebih rendah. Saya berharap bauran kebijakan pembayaran valas juga bisa lebih beragam, sehingga ketergantungan terhadap USD bisa kita kurangi,” ucap Said.
Dia mengharapkan nilai tukar bisa lebih rendah di level Rp 15.900- 16.000/ USD. Sehingga suku bunga SBN bisa didorong lebih rendah, sebab sudah menghadapi beban bunga utang yang semakin tinggi, dan tertinggi di ASEAN. “Idealnya suku bunga SBN bisa di level 6,7 persen,” papar Said.
Penulis : Bayu Putra
Editor : Jumriani
Sumber : Jawapos.com