Paradase.id – Kereta Cepat Jakarta-Bandung direncanakan akan diteruskan hingga Surabaya. Proyek ini sudah dipastikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bahwa Jakarta-Surabaya bakal tersambung dengan kereta cepat.
Bukan hal mudah untuk mengusulkan proyek tersebut, melainkan sudah melewati pertimbangan panjang. Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan proyek yang didepak dari proyek strategis nasional (PSN) adalah Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya.
“Proyek Kereta Jakarta-Surabaya (yang mau dihapus dari PSN) adalah proyek KA Semi Cepat. Berbeda dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sudah dalam tahap menjelang operasi,” ujar Adita Kamis (27/7).
Adita mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya akan mulai dilanjutkan meneruskan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan beroperasi pada bulan Agustus 2023.
“Ini beda. Yang diusulkan untuk dikeluarkan dari PSN adalah KA Semi Cepat, mengingat dalam PSN sudah ada kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan diteruskan sampai Surabaya,” ucap Adita.
Adita menambahkan proyek yang dikeluarkan dari PSN bukan berarti dihentikan, melainkan tidak lagi masuk dalam kriteria proyek strategis pemerintah yang mempunyai ketentuan-ketentuan khusus.
Sesuai rencana nantinya Jakarta-Surabaya akan terhubung dengan Kereta Cepat melalui Bandung, melewati Purwokerto-Yogyakarta-Solo-Madiun. Rute ini berbeda dari rencana proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya melalui jalur utara, yakni Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya.
Perlu diketahui, Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dikeluarkan dari PSN. Salah satunya, karena belum adanya kepastian pembiayaan.
Wahyu menambahkan proyek tersebut masih dalam tahapan studi kelayakan dan tengan mengatur pembuatan trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung-Surabaya. Serta, mencari investor untuk mendanai proyek tersebut.
“Kereta Api Jakarta-Surabaya pasti lah nggak bisa selesai, pembiayaannya juga belum,” tutur Wahyu, Rabu (26/7).
Pria berusia 59 tahun menjelaskan belum ada keputusan pasti terkait apakah proyek tersebut akan menjadi kereta semi cepat, kereta cepat atau dengan konsep lainnya. Tentunya proyek ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan jangka waktu yang panjang.(Sumber: DetikFinance/Herdi Alif Al Hikam)
Editor: Faizah