Paradase.id – Sutarmin Sampaikan Lima Poin Pertanyaan dalam Pandangan Fraksi terkait RAPERDA Perubahan APBD Kota Bontang Tahun 2024
Ketua Fraksi Gerindra Bersama Berkarya, Sutarmin menyoroti dua aspek program Pemerintah Kota Bontang di tahun 2024. Kedua program tersebut yakni terkait perencanaan dan perekonomian daerah.
Dalam Penyampainnya, Sutarmin mengatakan selama Pemerintahan Basri-Najirah, Perencanaan yang dilakukan tidak melalui kajian yang matang. Hal tersebut bisa berakibat,pergeseran anggaran, program, dan kegiatan pada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) secara masif, sehingga berdampak pada rendahnya serapan anggaran dan potensi peningkatan Silpa di akhir tahun anggaran.
“Dalam tiga tahun terakhir, perencanaan dilakukan tanpa kajian yang matang,” ujar Sutarmin dalam rapat kerja DPRD Kota Bontang, di Pendopo Rujab Walikota Bontang, Sabtu (03/08/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam hal pengelolaan keuangaan daerah, Pemerintah Kota Bontang dikatakan belum meencapai kemandirian fiskal. Akibatnya, fenomena yang dikenal sebagai “Ekonomi Flight” terjadi, di mana uang yang dimiliki kota Bontang justru berputar di luar daerah.
“Kami nilai, pemerintah kota Bontang saat ini masih jauh dari pencapaian pertumbuhan ekonomi yang signifikan untuk mencapai kemandirian fiskal,” ujarnya
Dalam kesempatan tersebut, Sutarmin juga mempertanyakan Lima hal kepada Pemerintah Kota Bontang yakni:
1. Apa dasar kebijakan akuntansi pemerintah daerah?
2. Mengapa angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi?
3. Mengapa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bontang rendah?
4. Apakah IPM menilai soal kualitas pendidikan dan kesehatan?
5. Sejauh mana terobosan dan inovasi yang dilakukan pemerintah daerah dalam upaya peningkatan PAD? (Adv/DPRDBontang)