Paradase.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan 10% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) akan divestasi ke pihak Indonesia sedang dalam proses. Menurut Jokowi, akan ada peraturan pemerintah (PP) yang mengakomodir penambahan saham tersebut.
Lewat divestasi tersebut, porsi kepemilikan saham Pemerintah Indonesia akan meningkat dari 51% menjadi 61%.
“Dalam proses semuanya. Menunggu PP-nya, PP rampung itu juga akan selesai. Karena semuanya diuntungkan, semuanya diuntungkan. Tapi tetap pemegang mayoritas lebih banyak itu ada di Indonesia. Ada tambahan saham nanti untuk Indonesia,” kata Jokowi saat mengunjungi PT Smelting di Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12).
Sebagai informasi pemerintah berencana memperpanjang kontrak Freeport Indonesia. Kontrak Freeport sendiri sejatinya berlaku hingga 2041 namun ada opsi untuk memperpanjang kontrak tersebut. Divestasi saham itu sendiri menjadi syarat perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) pertambangan PTFI.
Sebelumnya dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat, Presiden Jokowi sempat bertemu dengan Chairman Freeport McMoRan, Ricard Adkerson di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, Amerika Serikat, pada 13 November 2023.
Presiden Jokowi saat itu didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir.
Setelah pertemuan itu, Jokowi mengaku senang lantaran rencana divestasi saham sebesar 10% sudah mencapai tahap akhir.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sebelumnya memastikan pemerintah akan mendapatkan tambahan 10% saham PTFI dengan harga yang murah.
Hal tersebut ia sampaikan usai mendapat kepastian setelah bertemu dengan Presiden Jokowi pada Senin (27/11) ini.
“Masalah Freeport begini, penambahan saham 10 persen itu tidak dibayar caluasi. Sekecil mungkin itu pasti akan lebih murah banget,” ujarnya.
Untuk memperpanjang izin usaha, PT Freeport Indonesia juga berencana membangun smelter di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Hingga saat ini, pembahasan IUPK PTFI masih terus berjalan. Bahlil menyebut keputusannya akan segera disampaikan ke publik.
“Perlahan-lahan sudah kita diskusikan, tetapi keputusan pastinya nanti akan kita sampaikan,” paparnya. (Sumber: detikFinance/Achmad Dwi Afriyadi)
Editor: Faizah