PARADASE.ID. Bontang Smart Festival 2020 dijadikan wadah untuk mensosialisasikan Smart City oleh Pemkot Bontang melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) kepada seluruh lapisan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo Rujab Walikota sejak 13 Maret Hingga 15 Maret.
Kadis Kominfo Dasuki menilai bahwa perwujudan Smart City tidak hanya dipandang dari pihak pemerintah saja tapi juga ada keterkaitan dari civil society.
“Saat kita gencar memberikan pelayanan digital, sedangkan masyarakat belum siap bahkan belum paham apa itu Smart City. Tentu ini juga menjadi persoalan,” ujar Dasuki, dihadapan awak media pada kegiatan Bontang Smart Festival, Jum’at pagi (13/03).
“Ibarat buka toko, tapi tak ada peminatnya, hanya karena pelanggan tidak paham jualan toko kita,” lanjutnya.
Kegiatan Bontang Smart Festival 2020, ditandai dengan pengukuhan Relawan Tekhnologi Informasi dan Komunikasi (RTIK). Relawan TIK akan menjadi mitra pemerintah untuk mengedukasi masyarakat, baik bicara secara konsep ataupun pelatihan literasi digital tentang Smart City.
“Kita berharap, setelah dibentuk dan dikukuhkan. Relawan TIK akan segera membuat program-program untuk mendukung smart City di Bontang, sehingga masyarakat bisa terbantukan guna memahami maksud dan tujuan Smart City,” ujar Dasuki.
Pada kegiatan Smart Festival ini, juga tersaji beberapa program-program Smart yang terkemas di stand halaman parkir gedung pendopo untuk masing-masing OPD yang ikut andil. Selain itu, Diskominfo Bontang pun menggelar lomba Aplikasi dan Games Player unknown batlleground(PUBG).
Bunda Neni–sapaan akrab Walikota Bontang berharap peserta lomba nanti bisa berprestasi pada tingkat provinsi dan pusat.
“Zaman ini adalah kemudahan mengakses semua informasi, dan tersosialisasi dengan baik,” kata Bunda Neni.
Kilas balik saat Pemkot Bontang mengawali dengan anggaran minim, namun mampu mencetuskan keberadaan Command Center.
“2016 lalu, saat kita berniat membangun command center. Disaat tingginya ego sektoral pada masing-masing OPD, karena merasa memiliki aplikasi masing-masing. Tapi tetap mampu kita laksanakan, walaupun dengan dana kurang lebih 200 juta.” ucap Neni dalam sambutannya. (Adv)


