PARADASE.id – Sebanyak 16.000 pelaku UMKM di Bontang telah terdaftar di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop UKMP). Namun, dari jumlah itu baru sekitar 200 yang tersertifikasi oleh Diskop UKMP Bontang.
“Baru sedikit, belum sampai 10 persen,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Koperasi dan UMKM Diskop UKMP Bontang Yusran, saat ditemui di kantornya, Selasa (06/07/2021) siang.
Dikatakan Yusran, kurangnya hal itu dikarenakan pelaku UMKM belum sadar pentingnya penyertifikatan dari Diskop-UKMP. Nyatanya sertifikasi menjadi salah satu syarat untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan.
Dari data yang dijabarkan, pelatihan yang diikuti pelaku UMKM sejak 2018 hingga 2020 tercatat, 40 orang di tahun 2018 lalu 60 orang di tahun 2019, kemudian di tahun 2020 sebanyak 20 orang.
“Baru tahun ini kami optimis bisa melebihi 100, mengingat jumlah pelaku UMKM dalam dua tahun terakhir meningkat pesat. Jadi harus diikuti dengan kualitas dari para pelaku UMKM tersebut,” ujarnya.
Disinggung mengenai tingginya pelaku UMKM di Bontang, Yusran mengatakan ada dampak positif dan negatifnya. Positifnya, berputarnya roda perekonomian dengan lebih cepat di masyarakat. Terlebih di masa pandemi corona sekarang ini.
Sedangkan negatifnya, yakni potensi kerugian yang dialami oleh pelaku UMKM tersebut. Mengingat banyaknya pesaing yang ada di sekitar lingkungan mereka. Apalagi, jika pelaku UMKM tidak memiliki kemampuan manajemen usaha.
“Makanya kami selalu dorong pelaku UMKM untuk ikuti pelatihan kewirausahaan yang kami gelar tiap tahunnya. Agar potensi kerugian mereka lebih kecil, jika mengelola UMKM dengan baik,” pungkasnya. (Adv)