Menu
  • TERAS
  • LINTAS
  • LIPUTAN KHUSUS
  • RAGAM
  • PARIWARA
    • DISKOMINFO KOTA BONTANG
    • DPRD KOTA BONTANG
    • DPRD PROV. KALTIM
    • DPRD KAB. KUTIM
    • DISPOPAR KALTIM
    • DISKOMINFO PERSTIK KUTIM
    • DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KALTIM
  • PARADASE DIGITAL GALLERY
Menu
  • TERAS
  • LINTAS
  • LIPUTAN KHUSUS
  • RAGAM
  • PARIWARA
    • DISKOMINFO KOTA BONTANG
    • DPRD KOTA BONTANG
    • DPRD PROV. KALTIM
    • DPRD KAB. KUTIM
    • DISPOPAR KALTIM
    • DISKOMINFO PERSTIK KUTIM
    • DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KALTIM
  • PARADASE DIGITAL GALLERY
Menu
  • TERAS
  • LINTAS
  • LIPUTAN KHUSUS
  • RAGAM
  • PARIWARA
    • DISKOMINFO KOTA BONTANG
    • DPRD KOTA BONTANG
    • DPRD PROV. KALTIM
    • DPRD KAB. KUTIM
    • DISPOPAR KALTIM
    • DISKOMINFO PERSTIK KUTIM
    • DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KALTIM
  • PARADASE DIGITAL GALLERY
Home Headline

Harga BBM Subsidi Justru Naik Disaat Harga Minyak Dunia Terus Melemah

Redaksi Paradase by Redaksi Paradase
January 24, 2023
in Headline, Pariwara
0
sumber gambar: primaradio.co.id

Paradase.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar kendati harga minyak global tengah mendingin.

Berdasarkan data Bloomberg hingga Sabtu (3/9/2022) menunjukkan harga minyak mentah Brent berada di angka US$93,02 per barel untuk pengiriman November. Harga itu kembali mengalami penguatan tipis 0,71 persen dari posisi perdagangan kemarin.

Tren penguatan harga yang relatif kecil juga diikuti jenis minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Oktober 2022. Pada perdagangan hari ini, WTI dipatok dengan harga US$86,87 per barel atau naik 0,30 persen dari posisi sebelumnya.

Adapun harga minyak dunia masih berpotensi melemah hingga akhir tahun 2022 di tengah sejumlah sentimen seperti penurunan permintaan dari China dan pembahasan kesepakatan nuklir Iran

Meski demikian, OPEC+ diprediksi akan mengambil langkah–langkah strategis untuk mengerek harga hingga ke level US$100 per barel.

Komisaris Utama PT HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo menjelaskan, harga minyak mentah masih cenderung tertekan karena OPEC+ tidak membahas potensi pengurangan produksi minyak mentah hingga saat ini.

Harga minyak sempat reli pada pekan lalu ketika Arab Saudi membahas kemungkinan bahwa OPEC+ perlu membatasi pasokan karena terputusnya harga minyak berjangka.

“Pasar akan mencermati pertemuan OPEC+ pada Senin, 5 September yang membahas tingkat produksi minyak mentah,” kata Sutopo saat dihubungi Bisnis, dikutip Minggu (4/9/2022).

Pelemahan harga minyak juga disebabkan oleh penurunan indeks S&P 500. Tercatat, indeks tersebut terkoreksi ke level terendah dalam 6 pekan terakhir pada Kamis kemarin. Hal ini membuat kepercayaan pasar terhadap prospek ekonomi dan permintaan energi melemah.

Sutopo melanjutkan, pergerakan harga minyak global ke depannya akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Faktor pendukung untuk harga minyak adalah komentar dari Iran yang mengatakan bahwa pembicaraan dengan AS terkait kesepakatan nuklir akan berlarut-larut hingga bulan depan.

“Pernyataan ini mengekang spekulasi bahwa kesepakatan yang akan segera terjadi nantinya mencabut sanksi terhadap Iran. Sehingga, Iran nantinya dapat mengekspor minyak ke pasar global,” jelas Sutopo.

Sementara itu, berkurangnya permintaan dari China akan menjadi faktor bearish untuk harga minyak mentah. Permintaan minyak China pada Juli tercatat turun 9,7 persen yoy menjadi 12,16 juta barel per hari. Permintaan minyak China pada Januari-Juli turun 4,6 persen yoy menjadi 12,74 juta barel per hari.

Sutopo memprediksi OPEC+ akan menahan harga minyak dunia di angka US$100 hingga akhir tahun. Langkah tersebut akan dilakukan melalui pengurangan produksi minyak global.

Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan harga minyak mentah dunia masih cenderung fluktuatif kendati terlihat pelemahan belakangan ini. Dengan demikian, Arifin menegaskan harga minyak mentah di perdagangan hari-hari ini tidak dapat menjadi patokan untuk kebijakan jangka panjang.

“Harga minyak mentah trennya turun naik setiap hari, ini tidak bisa dijadikan patokan jangka panjang,” kata Arifin saat konferensi pers di Istana Negara, Sabtu (3/9/2022).

Menilik situasi itu, pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Pertalite dari posisi awal Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, diikuti Solar subsidi dari harga awal Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.

Adapun pemerintah turut mengerek harga Pertamax non subsidi dari angka Rp12.500 ke posisi Rp14.500 per liter.

Presiden Jokowi pun mengatakan pemerintah telah berupaya kuat melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Bahkan, Jokowi mengakui ingin menjaga harga BBM dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi.

“Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,2 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus dan lagi lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi,” katanya dalam siaran resminya secara virtual, Sabtu (3/9/2022).

Menurutnya, keputusan untuk menaikkan harga BBM subsidi merupakan hal yang sulit dan opsi terakhir yang akan dilakukan pemerintah. Tetapi, beban subsidi yang terus meningkat memaksa pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM sehingga harga BBM yang selama ini mendapatkan subsidi akan mengalami penyesuaian.

Penyesuaian harga BBM itu terjadi untuk Pertalite dari harga awal Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, diikuti Solar subsidi dari harga awal Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.

Adapun pemerintah turut mengerek harga Pertamax non subsidi dari angka Rp12.500 ke posisi Rp14.500 per liter.

Kementerian Keuangan memperkirakan bahwa jika kondisi itu terus berlanjut, kebutuhan anggaran subsidi BBM akan meningkat Rp189 triliun, sehingga totalnya pada 2022 mencapai Rp700 triliun. Perhitungan itu bahkan hanya mencakup Pertalite dan Solar, belum termasuk LPG 3 kilogram dan listrik.

Sumber: Bisnis.com/ Lorenzo Mahardhika dan Nyoman Ary Wahyudi
Editor: Faizah

Tags: bontangheadlinepariwarasekwan DPRD kota Bontang
Previous Post

Anggota Komisi III DPRD Bontang Minta Pemugaran Areal Pemakaman Baru Di Lok Tuan

Next Post

Terima Keluhan Warga Soal Limbah Pasar Dibuang ke Badan Jalan, Ridwan Minta Diskop UKMP Lakukan Pembenahan

Next Post
Terima Keluhan Warga Soal Limbah Pasar Dibuang ke Badan Jalan, Ridwan Minta Diskop UKMP Lakukan Pembenahan

Terima Keluhan Warga Soal Limbah Pasar Dibuang ke Badan Jalan, Ridwan Minta Diskop UKMP Lakukan Pembenahan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Populer

  • Catatan Singkat Suku Bangsa di Kalimantan Timur

    Catatan Singkat Suku Bangsa di Kalimantan Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal lebih Dekat Aplikasi Buncu Baca Etam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Moderasi Beragama dalam Kearifan Lokal Suku Banjar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • APBD Perubahan Kota Bontang Tahun 2025 Disahkan, Tembus Rp3,1 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Daftar Driver Maxim Transportasi Online

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Tanjung Laut Minta Penanganan Banjir Jadi Prioritas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkot Bontang Siapkan 140 Unit Rumah Subsidi Perdana bagi ASN-Non ASN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mau Buka Koperasi? Pastikan Penuhi 16 Buku Wajib Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanpa Penyertaan Modal, AUJ Rambah Bisnis di Pelabuhan Lok Tuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Security Bisa di PKWT Sesuai UU Ketenagakerjaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami  |  Kontak Kami  |  Pedoman Siber  |  Redaksi

Ikuti Kami

© 2019 Paradase - All Rights Reserved

Ikuti Kami

Tentang Kami  |  Kontak Kami  |  Pedoman Siber  |  Redaksi

Ikuti Kami

© 2019 Paradase - All Rights Reserved