PARADASE.id – Pembangunan infrastruktur di Kota Bontang terpaksa mengalami hambatan akibat gagalnya lelang beberapa waktu lalu. Infrastuktur yang dimaksud yakni penurapan sungai di Jalan Brokoli, Kelurahan gunung Elai, Bontang Utara
Anggota DPRD Bontang Abdul Samad pun menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, proyek itu bisa jadi solusi pemerintah untuk mengatasi banjir di Kota Bontang. Terutama di Kelurahan Gunung Elai yang dikenal sebagai langganan banjir.
“Sangat disayangkan, proyek itu sangat berguna bagi masyarakat Bontang. Tapi terpaksa batal hanya karena masalah tender,” ujar Abdul Samad saat rapat Paripurna DPRD Bontang, Selasa (14/09/2021) siang.
Lebih jauh, Abdul Samad mengatakan selain pembangunan infrastruktur yang terhambat, Pemerintah Kota Bontang juga berpotensi untuk tidak mendapatkan bantuan keuangan (bankeu) Provinsi Kalimantan Timur.
“Proyek ini kan dari bankeu, pasti nanti jadi evaluasi dari provinsi kalau proyek yang dikasikan batal hanya karena tender,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bontang Basri Rase menyesalkan dua paket pekerjaan fisik yang dibiayai APBD Provinsi Kaltim batal lelang.
Dua kegiatan itu yakni proyek peningkatan Jalan Asmawarman, di Kelurahan Gunung Telihan, senilai Rp 10,5 miliar. Serta, pembangunan turap sungai di Kelurahan Gunung Elai, senilai Rp 22,9 miliar.
Basri mengaku sedih sekaligus marah atas kejadian itu. Menurutnya, proyek yang seharusnya bisa dinikmati masyarakat harus tertunda lantaran gagal lelang.
“Tentu saya sangat sedih. Agar kejadian serupa tidak terulang, saya telah rombak kepengurusan di ULP,” pungkasnya. (Adv)
Comments 1