Paradase.id – Angka gizi buruk pada anak di Bontang semakin mengkhawatirkan, dengan enam kasus tercatat sepanjang tahun 2024 oleh Puskesmas Bontang Selatan II. Anggota DPRD Kota Bontang, Heri Keswanto, menyerukan langkah preventif melalui edukasi yang lebih intensif kepada orang tua mengenai pentingnya asupan gizi seimbang untuk mendukung pertumbuhan anak.
Dalam pernyataannya, Heri menekankan bahwa Dinas Kesehatan (Dinkes) harus berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. “Sosialisasi kepada orang tua sangat krusial, karena mereka memiliki tanggung jawab langsung dalam memberikan asupan gizi yang memadai untuk anak-anak mereka,” ujarnya.
Kekhawatiran ini semakin diperkuat dengan laporan terbaru dari Puskesmas Bontang Selatan II, yang mencatat bahwa dua dari enam anak yang mengalami gizi buruk berasal dari wilayah Berbas Pantai, sedangkan empat anak lainnya dari Berebas Tengah. Heri menganggap perlunya dukungan lebih dari Pemerintah Kota Bontang untuk menangani isu kesehatan ini, agar tidak hanya fokus pada pembangunan fisik tetapi juga memperhatikan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak.
“Pemerintah harus lebih memperhatikan kesehatan anak-anak. Kasus gizi buruk ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur fisik tidak cukup jika tidak diimbangi dengan perhatian terhadap kesehatan,” tambahnya.
Dengan mendorong Dinkes untuk lebih aktif dalam sosialisasi dan edukasi gizi, Heri berharap dapat mencegah terjadinya kasus gizi buruk lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Bontang.