SANGATTA — Pemerintah Kota Bontang menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pengembangan nilai-nilai keagamaan dan potensi daerah melalui partisipasi aktif dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-45 Tingkat Provinsi Kalimantan Timur yang dibuka secara resmi di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Minggu malam (14/7/2025).
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, hadir langsung dalam pembukaan acara bersama Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, dan Sekretaris Daerah Aji Erlynawati. Ketiganya memimpin barisan penyambutan Kafilah Kota Bontang, menunjukkan dukungan penuh di hadapan Gubernur Kaltim, Rudi Mas’ud, serta para pejabat daerah lainnya.
Kehadiran Wali Kota bukan sekadar seremonial, tetapi juga sebagai wujud nyata dari kepedulian Pemerintah Kota Bontang terhadap pembinaan generasi Qur’ani. Neni menekankan pentingnya MTQ sebagai ajang membangun karakter dan mempererat ukhuwah Islamiyah antardaerah.
“MTQ bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga bagian dari penguatan nilai-nilai moral dan spiritual anak-anak kita. Kami berharap kafilah Bontang mampu mengharumkan nama daerah dan menjadi inspirasi bagi generasi muda,” ujar Neni usai pembukaan.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengunjungi stan pameran milik Kota Bontang yang menampilkan hasil kerajinan tangan dan produk-produk unggulan pelaku UMKM lokal. Stan ini menjadi ajang promosi ekonomi kreatif Bontang di tengah semaraknya kegiatan keagamaan.
“Kami ingin MTQ ini juga menjadi momentum memperkenalkan potensi ekonomi daerah. Melalui UKM, kita tunjukkan bahwa Bontang punya banyak produk berkualitas yang mampu bersaing,” tambahnya.
MTQ ke-45 ini dijadwalkan berlangsung hingga 19 Juli 2025 dan melibatkan peserta dari seluruh kabupaten/kota di Kaltim. Kota Bontang sendiri mengirimkan 57 peserta yang akan berlaga di 29 cabang lomba, mulai dari tilawah, tahfidz, hingga cabang seni kaligrafi Al-Qur’an.
Partisipasi aktif Pemkot Bontang dalam MTQ ini menjadi bagian dari strategi pembangunan daerah yang berbasis religiusitas, kebudayaan, dan penguatan ekonomi lokal. Semangat ini diharapkan mampu memperkuat identitas kota sekaligus memberi ruang lebih luas bagi generasi muda dalam berkarya dan berprestasi. (*)